SOLOPOS.COM - Peringatan HUT ke-42 PDIP , Sabtu (10/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Kongres PDIP 2015 menjadi ajang rekonsiliasi Jokowi dengan elite PDIP yang sempat retak.

Solopos.com, JAKARTA — Kongres PDIP diklaim menjadi ajang rekonsiliasi atas retaknya hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan petinggi PDIP. Juru bicara PDIP, Eva Kusuma Sundari, mengatakan dalam kongres ini akan menjadi ajang rekonsiliasi antara Jokowi yang diklaim sebagai salah satu kader terbaik PDIP dengan petinggi PDIP.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Tujuan dari rekonsiliasi itu antara lain untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan antara PDIP dengan Jokowi,” katanya saat dihubungi Bisnis/JIBI, Rabu (8/4/2015).

Sebenarnya, papar Eva Kusuma Sundari, upaya rekonsiliasi sudah berjalan sejak sepekan lalu dan sudah berjalan dengan baik. “Tapi akan dimatangkan dalam kongres. Dengan demikian, rekonsiliasi saat kongres akan berjalan mulus.”

Hal senada diungkap Pramono Anung, politikus senior PDIP yang dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Dalam agenda akbar PDIP di Bali itu akan menjadi ajang perbaikan hubungan antara Jokowi sebagai kader terbaik PDIP dengan petinggi PDIP,” katanya.

Baik Eva maupun Pram, sapaan akrab Pramono, sama-sama mengakui adanya ketidakharmonisan antara PDIP dan Jokowi. “Terutama dalam berkomunikasi. Sebelumnya, komunikasi antara PDIP dengan Jokowi sempat putus nyambung,” kata Pram.

Untuk itu, dalam agenda pengukuhan ketua umum, Megawati akan menyampaikan pandangannya mengenai PDIP sebagai partai pendukung pemerintah. “PDIP tidak akan mengubah haluannya. Kami tetap di pemerintah. Namun perlu ada yang diperbaiki dan dikuatkan agar PDIP tetap bisa mengawal jalannya pemerintahan,” katanya.

Selanjutnya, sambungnya, dalam kongres juga akan disampaikan tanggapan terhadap paparan program pemerintah dan Presiden Jokowi. “Kami undang empat menteri koordinator untuk memberikan paparan, selanjutnya kami akan tanggapi.”

Sebelumnya, Effendi Simbolon, politikus PDIP lainnya, juga mengungkap hal serupa. “Dalam kongres, PDIP yang notabene partai pengusung Jokowi akan menyusun masukan dan kritik untuk pemerintahan Jokowi,” katanya, beberapa waktu lalu.

Effendi Simbolon memastikan masukan dan kritik itu bersifat membangun, bukan menjatuhkan. “Kami tetap akan dukung pemerintahan saat ini. Jokowi kan juga kader PDIP. Intinya, kami ingn Jokowi kembali ke program awal yang berbasis Nawa Cita.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya