SOLOPOS.COM - Suwarjono (paling kiri) berfoto bersama dengan Abdul Manan (tengah) dan Arfi Bambani (kanan) usai ditetapkan sebagai Ketua Umum AJI Indonesia dalam Konggres ke-IX di Bukittinggi, yang berakhir Minggu (30/11/2014) dini hari. (M. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BUKITTINGGI — Pasangan Suwarjono dan Arfi Bambani terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia untuk periode 2014-2017 dalam Kongres ke-IX, di Bukitinggi, yang berakhir Minggu (30/11/2014) dini hari.

Dari total 245 suara yang diperebutkan, Suwarjono-Arfi Bambani mendulang 157 suara dalam pemilihan langsung yang diikuti delegasi 37 AJI kota di seluruh Indonesia. Perolehan suara pasangan ini mengungguli pasangan Abdul Manan dan Renjani Pusposari yang mendulang 88 suara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pengamatan Solopos.com di lokasi, proses penghitungan suara selesai pada pukul 02.50 WIB. Sebelum dilakukan pemungutan suara, kedua pasangan menyampaikan visi dan misi yang dilanjutkan dengan dialog bersama peserta kongres.

Kedua pasangan juga berjanji akan mendukung siapapun yang akan terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekjen AJI Indonesia. “Kami sadar, menang itu bukan satu-satunya tujuan kami. Kami tegaskan jika kami akan bersedia menjadi pengurus jika tidak mendapat kepercayaan untuk memimpin AJI,” kata Mannan pada kesempatan itu.

Dalam pidato pertamanya sebagai Ketua Umum AJI, Suwarjono, berharap adanya kerja sama yang baik antara AJI Indonesia dan AJI kota untuk membesarkan AJI Indonesia. Salah satu perintis Okezone dan Vivanews yang kini menjabat sebagai pemimpin redaksi Suara.com itu menganggap praktik oligopoli media sebagai salah satu tantangan AJI Indonesia. Menurutnya, para pemilik modal yang memiliki kekuatan besar mampu mengendalikan media.

“Pada pemilu lalu, para pemilik media sekaligus politisi ikut menyetir berita untuk mempengaruhi opini publik. Pada 2014, AJI memutuskan musuh kebebasan pers salah satunya adalah mereka,” paparnya.

Suwarjono juga berjanji akan memperjuangkan penetapan upah sektoral media melalui Menteri Tenaga Kerja. Belum sejahteranya nasib jurnalis dinilainya sebagai penyebab kurangnya profesionalisme. Upaya memperjuangkan kesejahteraan para kontributor, koresponden, dan jurnalis freelance selama ini hanya dilakukan AJI melalui advokasi dan lobi-lobi.

Pada masa kepengurusannya, Suwarjono akan mengajak jurnalis memulai usaha di bidang yang tak jauh dari dunia jurnalis. “Kami sedang menggodok sebuah konsep media online atau situs berita yang bisa mengagregasi situs berita teman-teman jurnalis di seluruh Indonesia,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya