SOLOPOS.COM - Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) dan peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berjalan dengan latar depan jendela yang hancur di Gedung Olahraga Gelanggang Remaja yang dijadikan lokasi Munas HMI XXIX di Pekanbaru, Riau, Senin (23/11/2015). Berbagai fasilitas gedung tersebut seperti jendela, lampu dan kursi hancur dirusak massa HMI karena kecewa terhadap sikap panitia Munas yang dianggap menelantarkan mereka. (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)

Kongres HMI di Pekanbaru tak hanya dikacaukan kericuhan yang di lokasi sidang. Ribuan anggota HMI Makassar juga makan di warung-warung tanpa bayar.

Solopos.com, PEKANBARU — Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar tidak membayar makan di warung dan rumah-rumah makan di sela-sela kongres HMI ke-29 yang dilaksanakan di Pekanbaru.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Mahasiswa asal Makassar itu tidak membayar makan di rumah makan, warung bakso, warung pecel lele, dan beberapa warung rumah makan di Pekanbaru dan Indragiri Hulu. Kerugian yang dialami pengusaha warung makan mencapai belasan juta rupiah. Baca: Polisi Habiskan Puluhan Juta Rupiah untuk Nasi Bungkus 1.500 Anggota HMI.

Dedi salah seorang pengusaha rumah Makan Umega di Kabupaten Indragiri Hulu mengatakan sekitar 700 orang mahasiswa anggota HMI Makassar tidak membayar makanan pada Sabtu (21/11/2015) saat perjalanan menuju Pekanbaru. “Kami mencatat kerugian mencapai Rp12,5 juta. Satu orang punya tagihan Rp35.000. Karena satu orang makan dua porsi piring,” katanya, Senin (23/11/2015) di Pekanbaru.

Dedi mengatakan bahwa ratusan mahasiswa yang datang menggunakan 21 bus itu singgah di rumah makan dan pergi begitu saja. Mereka terlalu ramai sehingga pihak rumah makan sulit untuk menagihnya. “Saat itu, mereka juga memprovokasi teman-temannya agar tidak membayar,” katanya.

Dedi mengatakan bahwa panitia Kongres HMI melalui HMI Indragiri Hulu bertanggungjawab soal kerugian itu. Namun, pengusaha rumah makan dan warung nasi masih resah dengan ulah mahasiswa HMI Makassar. Baca: Anggota HMI Dipanah, Diduga Sesama HMI.

Sementara itu, Polresta Pekanbaru bertanggungjawab terhadap 1.500 anggota HMI yang terlantar, termasuk yang berasal dari Makassar itu. Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono mengatakan polisi akan memberikan distribusi ribuan makanan untuk mahasiswa yang terlantar hingga mereka meninggalkan Pekanbaru.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah soal biaya makanan itu,” katanya. Hingga kini, belum ada jawaban dari pihak panitia tentang hal itu. Padahal, kongres itu menelan biaya Rp7 miliar dan Rp3 miliar di antaranya disubsidi dari Pemprov Riau.

Acara Kongres HMI ke-29 yang dilaksanakan di Pekanbaru itu di buka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sejumlah menteri dan tokoh HMI nasional juga terlihat hadir. JK juga sempat menyindir HMI karena sering mengajukan proposal dan menggunakan APBD dan APBN untuk menggelar acara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya