SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman

Harianjogja.com, JOGJA-Industri bambu juga memiliki peran serta dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Melalui Kongres Bambu Nasional 2013, industri ini terus didorong agar dapat terus tumbuh, mengingat potensi bambu di Indonesia sangat besar.

Dirjen Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDAS-PS) Kementrian Kehutanan Hilman Nugroho mengatakan selama ini hutan Indonesia 5% menghasilkan kayu.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Sedangkan sekitar 95 persennya merupakan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Sebagian besar diantaranya adalah bambu,” ujar Hilman saat membuka Kongres Bambu Nasional 2013, Kamis (28/11/2013) di Jogjakarta Plaza Hotel.

Hilman menegaskan kedepannya bambu juga patut menjadi komoditi yang harus diperhitungkan. Karena menurut data Kementerian Kehutanan RI pendapatan dari bambu pada tahun 2010 sampai 2011 ada peningkatan 24%. Indonesia setidaknya memiliki 160 jenis bambu dan 33 jenis diantaranya sedang dalam penelitian.

“Dari 33 jenis bambu itu, baru sepuluh jenis yang dinilai lebih prospektif untuk dikembangkan. Tahun depan, program pengembangan industri bambu akan difokuskan di lima provinsi,” papar Hilman.

Kelima provinsi ini diantaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan DIY. Program ini digalakkan untuk mendorong komoditas bambu agar lebih berpeluang menarik pasar.

Hilman mengungkapkan menurut data dari Badan Pusat Statistik dari Kementerian Perdagangan menyatakan nilai ekspor bambu Indonesia 2011 lalu mencapai US$193,33 juta.

“Dengan pangsa pasar di dunia mencapai 6,97 persen. Sedangkan China pangsa pasarnya sampai 67,82 persen, masa tidak bisa mengambil porsi pasar tersebut. Minimal 16 persen sajalah,” kata Hilman.

Ketua Organization Committee Kongres Bambu Nasional 2013 Kukuh Sutoto mengungkapkan kongres ini kembali digelar untuk mempromosikan potensi-potensi bambu sebagai salah satu komoditi nasional.

Kegiatan ini dilakukan juga untuk mendorong produktivitas bambu nasional. Selain itu, kongres ini diharapkan dapat mendorong para pelaku usaha bambu untuk mengembangkan industri perbambuan.

“Tujuannya adalah untuk memasyarakatkan bambu sebagai sumber daya pengganti kayu,” ujar Kepala BPDAS Serayu Opak Progo ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya