SOLOPOS.COM - Hossei Jaberi Ansari (theiranproject.com)

Konflik Timur Tengah antara Saudi dan Iran berujung pada pemutusan hubungan diplomatik dua negara.

Solopos.com, TAHERAN – Arab Saudi menggunakan penyerangan kedutaan besarnya di Taheran sebagai dalih untuk meningkatkan ketegangan. Hal tersebut dinyatakan Kementrian Luar Negeri Iran, Senin (4/1/2015), setelah Riyadh memutus hubungan diplomatik dengan negaranya, Minggu (3/1/2015).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari, mengungkapkan Iran telah berkomitmen melindungi para diplomat. Mereka melakukan upaya yang semestinya dilakukan. “Arab Saudi …menggunakan insiden [penyerangan kedutaan] sebagai alasan untuk meningkatkan ketegangan,” ucapnya seperti dilansir Reuters.

Dalam kesempatan itu, ia pun menuturkan diplomat asal Iran belum meninggalkan Arab Saudi. Eksekusi terhadap seorang ulama Syiah, Nimr al-Nimr, di Arab Saudi pada Sabtu (2/1/2015) mengobarkan aksi protes di sejumlah negara, termasuk Iran.

Kedutaan besar Arab Saudi di Taheran diserbu demosntran yang memprotes eksekusi tersebut, Minggu. Aksi pembakaran pun sempat terjadi.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran sebagai tanggapan atas serangan itu. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, dalam sebuah konferensi pers di Riyadh mengatakan diplomat Iran diminta untuk meninggalkan Arab Saudi dalam waktu 48 jam.

Jubeir mengatakan serangan di Taheran tersebut seperti serangan di kedutaan asing di Iran sebelumnya dan kebijakan Iran mendestabilisasikan kawasan dengan menciptakan sel-sel teroris di Arab Saudi.

“Kerajaan, mengingat realitas ini, mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran dan meminta delegasi-delegasi misi diplomatik dari kedutaan besar dan konsulat serta kantor-kantor terkait untuk meninggalkan [Arab Saudi] dalam waktu 48 jam,” kata Jubeir.

Sebanyak 47 orang dieksekusi atas kasus terorisme di Arab Saudi pada Sabtu. Terdapat empat warga Syiah termasuk Nimr dalam esksekusi tersebut.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya