SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Mensesneg dan Menag bertemu Pengurus MUI di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/1/2015). (Setkab.go.id)

Konflik Timur Tengah semakin memanas. MUI mendesak pemerintah Indonesia menjadi penengah konflik dua negara tersebut.

Solopos.com, JAKARTA – Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi penengah konflik yang terjadi antara Saudi dengan Iran.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Indonesia sebagai negara yang mayoritas muslim dan negara yang memiliki peran yang cukup strategis, (bisa) mengambil peran dalam mendamaikan konflik Arab Saudi dan Iran yang baru saja terjadi”, kata Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin kepada wartawan usai bersama jajaran pengurus MUI diterima oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/1/2016) siang.

Menurut KH. Ma’ruf, Presiden Jokowi menyadari permasalahan konflik Timur Tengah kali ini sangat pelik karena di dalamnya ada konflik akidah, politik, ekonomi, dan masalah lainnya serta negara-negara lain yang terlibat. Namun, diakuinya Indonesia memiliki potensi untuk meredakan konflik tersebut dan menjadi mediator (penengah) karena posisi Indonesia yang netral.

“Indonesia sudah memainkan perannya dan mudah-mudahan akan berhasil,” kata Ketua Umum MUI itu.

Menanggapi usulan yang diajukan Ketua Umum MUI mengenai perlunya diselenggarakan konferensi internasional untuk menengahi konflik antara Arab Saudi dan Timur Tengah, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin yang mendampingi Presiden Jokowi saat menerima pengurus MUI, menilai usulan tersebut merupakan salah satu cara untuk meredakan konflik yang ada.

Lukman meyakinkan, pemerintah berupaya melakukan mediasi dengan negara-negara Islam lainnya untuk melakukan sebuah konferensi.

“Ya itu salah satu upaya sebagai salah satu bentuk ikhtiar bagaimana untuk mendekatkan kedua negara ini dengan, semacam membentuk konferensi atau pertemuan. Tidak hanya antar dua negara tetapi melibatkan negara-negara lain untuk mencari solusi konkret yang bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Presiden tidak menjelaskan lebih jauh, hanya menyatakan hal itu saja”, kata Lukman saat menjawab pertanyaan wartawan di kantor Presiden Jakarta, Selasa (5/1/2016) siang seusai pertemuan tersebut.

Menteri Agama juga bisa memahami besarnya harapan agar pemerintah bisa lebih aktif dalam ikut mendamaikan konflik antara Saudi Arabia dan Iran, karena Indonesia memiliki sejarah sebagai negara yang aktif menggerakkan Gerakan Non Blok.

“Presiden menyambut baik jika aspirasi yang ada bahwa memang konflik ini harus diredakan dan Indonesia harus melakukan upaya perdamaian. Untuk itulah, Presiden terus melakukan komunikasi dengan para kepala negara di Timur Tengah,” terang Lukman seperti dilansir Setkab.go.id, Selasa (5/1/2016).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya