SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra, berpidato dalam Rapimnas III DPP Partai Berkarya di Lorin Solo Hotel, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (10/3/2018). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, MALANG – Konflik di internal Partai Berkarya berujung pengunduran diri sang sekretaris jenderal, Badaruddin Andi Picunang.

Badaruddin memilih mundur karena konflik internal yang tak kunjung selesai meski sudah melakukan lima kali musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk terus mengganti para petinggi partai.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Terbaru munaslub diadakan pada 1 Oktober 2022 memutuskan memberhentikan Badar dari jabatan sekjen partai.

Padahal, menurut Badaruddin, dirinya tidak dikonfirmasi dan tak diikutsertakan dalam forum tersebut.

Baca Juga: Bjorka Sebut Otak Pembunuhan Munir, Sekjen Partai Berkarya: Itu Pengalihan Isu

Dia mengklaim munaslab tersebut tak sah karena AD/ART partai mengatur bahwa ketua umum (ketum) dan sekjen hanya dapat dipilih atau diberhentikan secara bersama-sama.

Sebelumnya, masih pada 2022, beberapa kali juga terjadi pemberhentian ketum, sekjen, ataupun petinggi partai lainnya.

Oleh sebab itu, Badar memutuskan mengundurkan diri dari jabatan sekjen Partai Berkarya.

Baca Juga: Ungkap Kronologi Pembunuhan Munir, Bjorka Singgung Muchdi Purwoprandjono

Meski begitu, dia menekankan dirinya akan resmi mundur jika sudah menemukan partai politik lain yang dapat menampung untuk dapat berkiprah pada Pemilu 2024.

“Saatnya saya Badaruddin Andi Picunang selaku sekretaris jenderal akan mengambil sikap mundur resmi dari kepengurusan dan keanggotaan partai, bila menemukan partai yang tepat untuk berlabuh untuk berkiprah di Pemilu 2024,” ungkap Badar dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2022).

Dia belum bisa mundur secara resmi karena namanya masih ada dalam Surat Keputusan (SK) kepengurusan Partai Berkarya yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Juga: Anies Baswedan Picu Saling Sindir PDIP dan Nasdem, Rivalitas Pendukung Jokowi

Saat ini, KPU belum mengeluarkan keputusan resmi terkait status pendaftaran Partai Berkarya sebagai calon peserta Pemilu 2024.

“Siapa tahu dibutuhkan, kan bisa langsung hadir dan tidak jadi penghalang, utamanya bila ada verifikasi faktual, karena wajib sekjen hadir,” jelasnya.

Badar menyebut masih mempunyai tanggung jawab moral kepada para kader Partai Berkarya di daerah yang memilih dirinya sebagai sekjen sesuai Munaslub 2020.

Baca Juga: Partai Nasdem Serahkan Anies Baswedan Pilih Cawapresnya Sendiri

Kader di daerah masih perlu kepastian pemimpin, terutama soal arah partai ke depannya. Dia mengakui, beberapa kali memang punya pandangan yang berlawanan dengan Ketum Partai Berkarya Muchdi PR.

Bahkan, mengakui sudah lelah dengan situasi internal partai yang tak kunjung stabil. Meski begitu, Badar tak ingin ada pihak yang saling menjatuhkan.

“Sebenarnya lelah juga dengan partai yang ribut terus, namun perlu diluruskan agar sejarah tidak menyalahkan dan tidak menyudutkan personal dengan menzolimi kader, adu domba, mengkambinghitamkan, yang ujungnya menjatuhkan nama baik serta pembunuhan karakter,” ujar Badar.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Sekjen Partai Berkarya Pilih Mundur”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya