SOLOPOS.COM - Personel Yonif 408/Suhbrastha menggelar upacara peringatan HUT TNI di patok perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Papua, 5 Oktober 2012 lalu. (yonif-408-suhbrastha.blogspot.com)

Konflik Papua membuat 2 WNI disandera OPM dan belum bebas hingga kini.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dua sandera warga negara Indonesia belum bebas dari tangan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Tim negosiasi otoritas Papua Nugini sudah terbang menggunakan helikopter 15 menit dari Vanimo untuk melakukan negosiasi dengan penyandera. Luhut menyatakan kedua WNI dipastikan belum bebas hari ini. “Belum, kami masih nunggu, pasti tidak hari ini,” kata Luhut di Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Pemerintah Indonesia tidak memberikan tenggat waktu pembebasan kedua WNI dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Papua Nugini. Pemerintah percaya otoritas Papua Nugini berusaha keras untuk membebaskan sandera.

“Tentu kita berkomunikasi dengan mereka sambil juga memberikan bantuan-bantuan yang bila diperlukan sama mereka,” terang mantan Kepala Staf Presiden tersebut.

Adapun tim negosiator sepenuhnya berasal dari Papua Nugini. Langkah itu ditempuh karena pemerintah RI tidak mau terjebak. Pasalnya, menurut Luhut, sekali melakukan negosiasi maka penyandera akan mendikte. Jika kemungkinan nyawa sandera terancam, pemerintah sudah menyiapkan pilihan kemungkinan terburuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya