SOLOPOS.COM - Sebuah kendaraan militer Prancis melintasi pasar di Kota Diabaly, Mali. Prancis dan pasukan Mali masih melanjutkan operasi untuk menumpas gerilyawan pro Al Qaeda di kawasan itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Sebuah kendaraan militer Prancis melintasi pasar di Kota Diabaly, Mali. Prancis dan pasukan Mali masih melanjutkan operasi untuk menumpas gerilyawan pro Al Qaeda di kawasan itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

TOKYO — Pemerintah Jepang akan menutup kedutaan besarnya di Mali karena memburuknya situasi keamanan di negara yang dilanda perang itu.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Jepang untuk sementara waktu akan menutup kedutaan di Mali karena memburuknya keamanan di negara itu, termasuk di ibu kota Bamako. Staf akan melanjutkan operasi di kedutaan di Prancis,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang.

Kemenlu Jepang menyebutkan staf kedutaan segera akan dipindahkan secepat persiapan selesai, mungkin sekitar 27 Januari.

Keputusan itu muncul sehari setelah Jepang mengumumkan bahwa setidaknya tujuh warga negaranya tewas dalam krisis penyanderaan di negara tetangga Aljazair.

Para penculik mengatakan mereka meluncurkan serangan sebagai protes keterlibatan operasi militer Prancis terhadap gerilyawan di Mali.

Serangan yang dipimpin Prancis di Mali dimulai pada awal Tahun Baru, sepuluh bulan setelah pemerintah kehilangan lebih dari separoh wilayahnya untuk gerilyawan, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa bagian utara negara yang luas itu bisa menjadi surga persembunyian bagi Al Qaeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya