Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Pemerintah Korut telah menyatakan kawasan itu kini di ambang peperangan setelah PBB menerapkan sanksi baru akibat percobaan nuklir yang mereka lakukan Februari lalu dan Korsel serta AS kembali menggelar latihan militer besar-besaran. Sabtu lalu Korut menyatakan memasuki tahap peperangan dengan Korsel sebagai reaksi atas latihan militer Korsel-AS.
“JIka ada provokasi terhadap Korea Selatan dan rakyatnya, akan ada balasan kuat secara militer tanpa menunggu pertimbangan politik,” tegas Presiden Park Geun-hye dalam pertemuan dengan menteri pertahanan dan para pejabat tinggi lainnya, Senin (1/4/2013). Korsel sudah mengubah prosedur tetap militer sehingga unit-unit lokal bisa bertindak atas pertimbangan sendiri jika terjadi serangan dan tak perlu menunggu perintah dari Ibukota Seoul.
Terkait latihan militer yang tengah dilakukan dengan Korsel, AS kemarin mengirimkan pesawat-pesawat tempur tercanggihnya, F-22 Raptor untuk ambil bagian. Pesawat-pesawat yang berkemampuan mengelak dari deteksi radar itu ditempatkan di Pangkalan Udara Osan, pangkalan utama AS di Korsel. Pesawat-pesawat itu biasanya berpangkalan di Okinawa, Jepang.
Ketegangan yang terus meningkat di Semenanjung Korea bahkan sudah mengundang perhatian Paus Fransiskus. Dalam khutbah perayaan Paskah di Vatikan hari Minggu, Paus secara khusus menyatakan keprihatinan terhadap kondisi di Semenanjung Korea. “Perdamaian di Asia, khususnya di Semenanjung Korea. Semoga segala perbedaan teratasi dan semangat baru rekonsiliasi tumbuh,” ujarnya saat menyampaikan Urbi et Orbi atau doa bagi umat dan dunia itu.