SOLOPOS.COM - Warga Baluwarti berkumpul di depan pintu Sasana Narendra Keraton Solo, Senin (26/8/2013) malam, demi memastikan keselamatan Paku Buwono XIII. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Suasana mencekam bertahan di seputaran Keraton Solo hingga Selasa (27/8/2013) dini hari. Solopos.com, yang melintas di Jl. Supit Urang, sekitar pukul 02.00 WIB, menemui sejumlah mobil polisi di sejumlah sudut bagian depan Keraton itu. Mobil polisi bahkan tampak berjaga di sudut barat daya Pasar Klewer.

Salah satu dari daun pintu ganda di gerbang utama Keraton Solo ditutup, sedangkan celah di daun pintu lain yang setengah tertutup dijaga warga dari kelompok yang sebelumnya mendobrak pintu Sasana Putra, tempat tinggal Raja Paku Buwono (PB) XIII. Situasi terasa semakin mencekam setelah massa yang menyebut diri warga Baluwarti mencari para anggota perguruan silat yang sebelumnya tampak berada di lingkungan tempat tinggal mereka.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Kondisi mencekam yang menyelimuti Keraton Solo itu terwujud sebagai kelanjutan kemelut internal Kesunanan Surakarta Hadiningrat yang tak kunjung surut. Senin siang, acara yang digelar Dwitunggal Sunan Paku Buwono XIII dan Mahapatih Tedjowulan diusik kubu sejumlah putra-putri dan menantu mendiang PB XII yang melebur dalam Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Lembaga Adat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Menjelang digelarnya acara itu, lingkungan Keraton Solo diketahui didatangi sejumlah anggota perguruan silat. Keberadaan orang-orang dari luar Baluwarti itulah yang memicu keluarnya sekitar 150 warga setempat guna mencari keberadaan orang-orang tersebut, Senin malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Orang-orang itu dianggap bertanggung jawab atas terjadinya bentrok yang berbuntut pernyataan pelengseran PB XIII oleh Lembaga Adat Keraton.

Warga yang semula berkumpul di depan Sasana Nalendra itu sempat mengintip dari ketinggian pagar tembok Sasana Putra dengan perancah sebelum akhirnya menjebol pintu gerbang Sasana Putra dengan mobil Toyota Land Cruiser warna putih berpelat nomor AD 8340 DG, sekitar pukul 19.50 WIB. Langkah itu dilakukan demi memastikan PB XIII dalam keadaan aman di kediamannya itu.

Warga Baluwarti mengintai kondisi Sasana Putra Keraton Solo sebelum akhirnya mendobrak pintu itu hingga jebol dengan mobil Totoya Land Cruiser, Senin (26/8/2013) malam. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Warga Baluwarti mengintai kondisi Sasana Putra Keraton Solo sebelum akhirnya mendobrak pintu itu hingga jebol dengan mobil Totoya Land Cruiser, Senin (26/8/2013) malam. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Warga Baluwarti memasuki dan menguasai Sasana Putra Keraton Solo setelah mendobrak pintu itu hingga jebol dengan mobil Totoya Land Cruiser, Senin (26/8/2013) malam. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Warga Baluwarti memasuki dan menguasai Sasana Putra Keraton Solo setelah mendobrak pintu itu hingga jebol dengan mobil Totoya Land Cruiser, Senin (26/8/2013) malam. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Setelah mendobrak pintu kayu selebar 2 m itu, massa merangsek masuk ke Keraton demi mencari orang-orang dari perguruan pencak silat tertentu yang diduga berada di kawasan mereka. Dalam kesempatan itu, GPH Madu Kusumo dari kubu Dwitunggal yang didampingi sekitar 150 warga tampak masuk ke dalam Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya