Solopos.com, SOLO — Pemerintah Republik Indonesia yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) fokus mengembalikan posisi Raja Paku Buwana (PB) XIII ke singgasananya dalam upaya penyelesaian konflik Keraton Solo. Masalah lain bukanlah prioritas.
Kesimpulan atas langkah strategis yang bakal ditempuh pemerintah pimpinan SBY dalam upaya menyelesaikan konflik Keraton Solo itu diungkapkan pejabat hubungan masyarakat Kasunanan Surakarta K.P. Bambang Pradotonagoro. Kesimpulan itu didapatkan setelah dilakukan pertemuan SBY dan PB XIII di Gedung Agung Jogja, Minggu (23/2/2014). Pertemuan
Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah
Dalam pertemuan itu SBY menurut Bambang didampingi beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, seperti Mendikbud M. Nuh, Menpora Roy Suryo, dan Menko Polhukam Djoko Suyanto. Sedangkan PB XIII didampingi Mahapatih K.G.P.H. Panembahan Agung Tedjowulan, K.G.P.H. Dipokusumo, K.G.P.H. Benowo, G.P.H. Madukusumo, dan G.P.H. Suryowicaksono.
Fokus mengembalikan posisi PB XIII ke singgasana itu diambil SBY agar raja Keraton Solo itu dapat kembali leluasa mengeluarkan kebijakan terkait ritual seperti Jumenengan, Mahesa Lawung dan sebagainya. Sejauh ini, pihaknya telah menyusun kabinet baru keraton untuk mendukung eksistensi raja. “Abdi dalem juga sudah didata untuk mendukung pembentukan kabinet.”