SOLOPOS.COM - Din Syamsuddin. (Harian Jogja-Desi Suryanto)

Konflik internal PPP akibat dualisme kepemimpinan belum juga berakhir. Ketua Umum MUI Din Syamsuddin menegaskan MUI tidak menyayangkan sikap PPP yang enggan menggandeng MUI sebagai mediator islah.

Solopos.com, JAKARTA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan pihak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sedang mengalami dualisme kepemimpinan tidak mau MUI menjadi mediator untuk dilakukan islah di antara dua kubu tersebut.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Saya dengar mereka tidak mau [MUI menjadi mediator islah], maka kami tidak mau kehabisan waktu,” kata Din di Kantor MUI Pusat, di Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Din menjelaskan beberapa waktu lalu MUI pernah diminta beberapa pihak untuk menjadi mediator agar PPP islah. Namun menurut dia, apabila pihak yang diajak islah tidak mau, maka MUI tidak akan menindaklanjuti niat tersebut.

“Terserah mereka [PPP], dulu kami diminta beberapa pihak [menjadi mediator islah] lalu kami bersedia. Namun, kalau yang mau islah tidak mau [MUI menjadi mediator] maka buat apa,” ujar dia.

Dia menegaskan MUI tidak menyayangkan sikap PPP yang enggan menggandeng MUI sebagai mediator islah. Menurut dia, islah atau tidak merupakan urusan internal PPP, sehingga MUI tidak akan mencampurinya lebih jauh.

“Kami tidak menyayangkan [PPP tidak mau MUI menjadi mediator], kalau tidak mau damai kan urusan mereka,” ucap dia.

Wakil Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin berharap konflik di internal PPP bisa cepat selesai, dan partai itu bisa segera bersatu.

Dia berharap tidak ada perpecahan di internal partai berbasis massa Islam khususnya yang menimpa PPP.

“Kami inginnya PPP bersatu, tidak ada perpecahan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya