Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menolak menerima tawaran jabatan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan (wantim) Partai Golkar dari kubu Agung Laksono. Kubu Munas Jakarta itu pun segera melobi empat orang lain yang dianggap sebagai sesepuh.
Sekretaris Jenderal Golkar kubu Agung Laksono, Zainuddin Amali, mengatakan Partai Golkar akan meminta a.l. Sarwono Kusuma Atmaja, Abdul Latief, Fahmi Idris, dan Suswono Yudohusodo untuk menjadi ketua dewan pertimbangan.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Setelah pertemuan semalam, JK telah menyampaikan komitmen Presiden Joko Widodo dan seluruh kabinetnya melepas jabatan kepartaian. Jadi kita akan melobi empat sesepuh itu,” katanya saat dihubungi Bisnis/JIBI, Selasa (9/12/2014).
Menurut Zainuddin Amali, empat kader terbaik Partai Golkar itu sudah menyatakan dukungan jalannya Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar di Jakarta. “Keempatnya datang dan mendukung munas kami. Jadi kita tinggal meneruskan dukungan itu.”
Pihaknya yakin salah satu dari empat mantan sesepuh Golkar yang semuanya pernah menjadi menteri akan menerima pinangan kubu Agung untuk menjadi Ketua Wantim Golkar. “Saya yakin, satu diantara mereka ada yang mau,” katanya.
Seperti diketahui, saat ini Partai Golkar terpecah menjadi dua kubu. Selain kubu agung, kubu yang berseberangan dinahkodai oleh Aburizal Bakrie atau yang kerap disapa Ical. Keduanya melaksanakan munas dengan waktu yang hampir bersamaan namun dengan lokasi yang berbeda. Kubu Agung di Jakarta sedangkan kubu Ical di Bali.
Selain menghasilkan ketua umum dan susunan pengurus yang sama sekali berbeda, kedua munas juga menghasilkan kebijakan politik yang berbeda. Kubu Ical tetap fokus Di Koalisi Merah Putih (KMP) atau menjadi oposisi pemerintah. “Namun kami mendukung pemerintahan Jokowi-JK,” kata Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Umum Golkar versi Agung Laksono.