SOLOPOS.COM - Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNS, Dr Mamok Suprapto, (dua dari kanan) memberikan penjelasan kepada wartawan, Selasa (6/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/ Eni Widyastuti)

PENJELASAN -- Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS, Dr Mamok Suprapto, (dua dari kanan) memberikan penjelasan kepada wartawan terkait penyelenggaraan konferensi internasional teknik sipil, Selasa (6/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/ Eni Widyastuti)

SOLO – Para ahli rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan dari 14 negara akan mengikuti The 2nd International Conference on Rehabilitation and Maintenance in Civil Engineering yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Sipil (S1) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) di Hotel Sunan Solo, Kamis-Sabtu (8-10/3/2012).

Promosi BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Layanan Finansial bagi PMI di Korsel

Ketua panitia konferensi, Dr Rr Rintis Hadiani, menjelaskan pembicara utama konferensi adalah Wakil Menteri Pekerjaan Umum, wakil Delft University of Technology Belanda, Karlsruhe Institute of Technology Jerman, Suez Canal University Mesir dan UNS sendiri. “Juga akan diikuti 77 penyampaian makalah dari 14 negara dan 65 institusi yang dipresentasikan secara paralel dalam delapan kelompok sidang,” jelasnya, Selasa (6/3/2012).

Rintis menambahkan, konferensi ini bertujuan mempertemukan para ahli, peneliti, akademisi dan praktisi dalam rangka pengembangan dan penerapan keilmuan bidang rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan sipil. Saat ini, ungkap Rintis, UNS sedang mengembangkan rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan bekerja sama dengan Departemen Pekerjaan Umum.

Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil UNS, Dr Mamok Suprapto, menguraikan Pascasarjana Teknik Sipil konsentrasi Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan, merupakan satu-satunya di Indonesia. Diharapkan ke depan kontribusi Prodi ini semakin nyata.

Saat ini, imbuhnya, tingkat pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu pertemuan para ahli saat konferensi internasional diharapkan menjadi ajang bagi ahli Indonesia untuk belajar tentang pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan di negara lain.. “Kita juga bisa belajar tentang teknologi yang digunakan untuk pemeliharaan dan rehabilitasi banguan di luar negeri,” katanya.

JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya