SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kondisi ekonomi makro saat ini terjadi deflasi sepanjang September mengindikasikan melambatnya permintaan pasar.

Solopos.com, JAKARTA—Pemerintah menganggap deflasi yang terjadi sepanjang September 2015 bukan prestasi yang membanggakan, karena mengindikasikan melambatnya permintaan di pasar.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan ada sisi positif dan negatif dari deflasi yang terjadi sepanjang September. Positifnya, secara umum harga pangan tidak mengalami penaikan, sedangkan sisi negatifnya terjadi pelambatan permintaan di pasar.

“Jadi kami tidak bisa membanggakan betul itu [deflasi] sebagai keberhasilan, karena ada sisi jeleknya juga,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Darmin menuturkan pemerintah pemerintah akan mempelajari penyebab deflasi pada September 2015. Dengan begitu, pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang tepat untuk merespon situasi di pasar.

Seperti diketahui, deflasi pada September 2015 mencapai 0,05% dengan indeks harga konsumen (IHk) 121,67. Bahan makan menjadi penyumbang deflasi bulan lalu, karena mencapai 1,7%.

Deflasi pada September 2015 membuat inflasi sepanjang Januari-September 2015 menjadi 2,24%, dan tingkat inflasi September secara year to year mencapai 6,83%.

Sementara itu, komponen inti pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,44%, sehingga tingkat inflasi komponen inti pada Januari-September 2015 3,32%, dan tingkat inflasi komponen inti year to year 5,07%.

Dari 82 kota IHK, tercatat 36 kota mengalami deflasi dan 46 kota mengalami Inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,85% dengan IHK 120,15 dan terendah terjadi di Bandung 0,01% dengan IHK 120,61.

Kemudian inflasi tertinggi terjadi di Merauke 1,33% dengan IHK 123,20, dan terendah terjadi di Jakarta 0,01% dengan IHK 122,38.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya