SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Seperti air yang tenang namun sesekali beriak, itulah model komunikasi politik mendiang mantan Presiden Soeharto. Presiden SBY pun diminta belajar banyak dari Soeharto.

“SBY mesti banyak belajar dari Soeharto soal komunikasi politik. Cool, tenang, tapi pada suatu saat dia berbicara berbobot sekali. Langsung seperti senapan retetetetet,” kata pengamat komunikasi politik Tjipta Lesmana.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Hal itu dikatakan Tjipta dalam diskusi ‘Pers: Antara Politik dan Kekuasaan’ di Warung Daun, Jl Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/2).

Tjipta meminta SBY jangan berbicara seperti anak kecil. “Jadi komplain melulu. Misalkan beliau bicara soal pemakzulan. Semua orang sudah tahu. Nggak perlu diajarin lagi,” jelasnya.

Lanjut Tjipta, SBY bisa dimakzulkan kapanpun. Namun sekarang memang susah memakzulkan presiden karena ada MK. Tapi secara teoritis tetap bisa, melalui proses yang diatur UUD 45.

“Nah untuk hal begini SBY tak perlu kumpulkan 7 pimpinan lembaga negara. Jadi seperti dia kuliahi publik, publik sudah tahu kok,” ucapnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya