SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Solo (Espos)-
-Inspeksi mendadak (Sidak) Komisi VI DPR RI di SPBE PT Restu Gas Aji (RGA) Palur, Karanganyar, Rabu (7/7), ditemukan sekitar 7.934 tabung elpiji 3 kilogram yang direject dari konsumen ke SPBE dalam kondisi terlantar.

Selain itu, Sidak yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima itu menemukan ratusan tabung yang secara kondisi fisik tidak layak untuk didistribusikan kepada masyarakat. “Pertama, tabung gas yang semestinya memiliki berat tanpa isi standar 5 kilogram, kami temukan rata-rata berat hanya 4,3 kilogram atau 4,5 kilogram. Hal ini berarti, bahwa row material pembuatan tabung itu kurang memenuhi standar,” tutur Aria, kepada Espos seusai Sidak.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Temuan kedua, lanjut Aria, adalah pada valve yang tidak lengket dengan tabung. Sehingga, pada saat proses pengisian, gas bisa merembes ke sekitar tabung. Bahkan, setelah diisi, valve tersebut tidak bisa menutup sempurna sehingga gas masih bisa berpotensi keluar dari lubang tersebut. “Menurut keterangan yang kami terima, itu kesalahan dari pihak produksi. Yakni pabrik yang memproduksi tabung tersebut.”

Ketiga, untuk beberapa tabung yang baru, ditemukan banyak seal cup yang hilang. “Kalaupun ada, seal atau karet hitam yang semestinya berfungsi sebagai perekat dengan regulator itu tidak lentur atau keras. Ini sangat tidak aman untuk digunakan. Dari SPBE sendiri, katanya mengambil inisiatif mengganti sendiri.”

Sementara itu, terkait dengan mangkraknya ribuan tabung dan tabung-tabung bocor dari masyarakat, semestinya Pertamina segera mengambil dan meminta kepada pabrik pembuatnya untuk segera ditukar.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya