SOLOPOS.COM - Pangeran Al-Waleed bin Talal dalam konferensi pers di Riyadh, Saudi Arabia, 30 Agustus 2009 lalu. (JIBI/Solopos/Reuters/Fahad Shadeed)

Komisi Antikorupsi Arab Saudi menangkap 11 pangeran dan empat menteri, termasuk Pangeran Alwaleed.

Solopos.com, DUBAI — Kalangan pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya mengonfirmasi ihwal penahan Pangeran Alwaleed bin Talal oleh Komite Antikorupsi yang baru dibentuk dan dipimpin Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Pangeran Alwaleed bin Talal dikenal sebagai miliarder pemilik firma investasi Kingdom Holding. Alwaleed menjadi salah satu orang yang ditahan dan diselidiki oleh badan anti-korupsi baru. Demikian seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada Reuters, Minggu (5/11/2017).

Komite itu juga menahan dan sedang menyelidiki mantan menteri keuangan Saudi Ibrahim al-Assaf. Selain pejabat yang menolak namanya dipublikasikan itu, tidak ada pihak lain yang bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Raja Salman mengumumkan pada Sabtu (4/11/2017) soal pembentukan komite anti-korupsi baru yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Tak lama kemudian, televisi Al Arabiya milik Saudi mengatakan komite tersebut telah menahan 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri.

Diberitakan New York Times, bulan lalu, Pangeran Alwaleed memberikan kesempatan wawancara kepada kalangan media Barat. Saat itu ia berbicara tentang mata uang, mata uang kripto (crypto currencies) dan rencana Arab Saudi untuk melakukan penawaran umum saham di perusahaan minyak negara, Aramco.

Alwaleed juga baru saja secara terbuka berbicara dengan Presiden Donald J. Trump. Alwaleed adalah bagian dari sekelompok investor yang mengendalikan Hotel Plaza di New York dari Trump. Dia juga membeli kapal pesiar mahal dari Trump.

Hubungan Alwaleed dan Trump sempat berlangsung buruk. Dalam pesan Twitter pada 2015, Alwaleed menyebut Trump sebagai aib tidak hanya untuk GOP (Partai Republik AS) tapi juga untuk seluruh Amerika.

Trump membalas, juga di Twitter. “Pangeran pemabuk @Alwaleed_Talal ingin mengendalikan politisi AS dengan uang ayahnya,” kicau Trump.

Sebelum bertengkar dengan Trump, Pangeran Alwaleed ditolak oleh Wali Kota Rudolph W. Giuliani yang menolak sumbangan US$0 juta untuk korban serangan teroris 11 September di New York karena pangeran tersebut juga mengkritik kebijakan luar negeri Amerika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya