SOLOPOS.COM - Ilustrasi membatik (Foto Antara)

Ilustrasi membatik (Foto Antara)

LONDON-  Kolekasi batik milik Hartini, istri Presiden Pertama RI Soekarno  dipamerkan di Museum für Völkerkunde, Hamburg. Koleksi Hartini bersanding dengan koleksi karya maestro batik Indonesia, Iwan Tirta, di acara yang berlangsung hingga 10 Juni itu.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

“Pameran bertema Keindahan Batik atau ‘Die Schönheit der Batik’ itu diadakan KJRI Hamburg bekerja sama dengan Museum Etnologi (Museum für Völkerkunde) Hamburg dan anggota Perhimpunan Pencinta Kain Adat Indonesia (Wastaprema),” demikian keterangan KJRI Hamburg yang diterima ANTARA London, Sabtu (9/6/2012).

Lebih dari 200 tamu undangan memadati Ruang Auditorium Museum für Völkerkunde – Hamburg, di antaranya pejabat pemerintah Hamburg, Consular Corps, Friends of Indonesia (DIG), pengusaha, akademisi dan media massa.

Konsul Jenderal RI Hamburg, M. Estella Anwar Bey, mengatakan pameran batik ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang diadakan KJRI Hamburg dalam rangka merayakan hubungan diplomatik RI – RFJ yang pada tahun ini genap berusia 60 tahun.

KJRI ingin memperkenalkan salah satu warisan budaya Indonesia produk tekstil tradisional Indonesia yang memiliki nilai sangat tinggi berupa Batik.

“Dalam setiap motif dan warnanya memiliki makna dan filosofi yang berbeda,” ujar Konjen RI.

Presentasi mengenai batik disampaikan Brigitte Willach, seniman lukis dari Hannover yang sejak tahun 1985 mendalami seni batik Indonesia dan aktif menjadi pembicara dalam berbagai acara mengenai batik diseluruh dunia, termasuk World Batik Summit 2011 di Jakarta.

Willach menjelaskan sejarah batik, pusat pembuatan batik di Indonesia, jenis dan makna corak batik, serta proses pembuatan batik dengan teknik wax-resist-dyeing dan teknik pembuatan corak batik menggunakan canting dan aplikasi “malam” (wax) sebagai bahan perintang warna.

Dalam penyelenggaraan pameran batik itu, tampak hadir tiga pakar batik Indonesia asal Jerman, yaitu R. Smend di Köln, Annegret Haake  dari Frankfurt dan Brigitte Willach di Hannover serta seorang pakar batik Indonesia dari Australia, Dr. Maria Wronska Friend.

Pameran yang berlangsung hingga 10 Juni itu juga menampilkan koleksi kain batik dari berbagai daerah di Pulau Jawa seperti Cirebon, Banyumas, Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Garut, Lasem dan Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya