SOLOPOS.COM - Amir Syamsuddin (Antara)

Koalisi partai ditegasksn Partai Demokrat yang enggan masuk dalam pemerintahan Jokowi-JK.

Solopos.com, CIPANAS – Partai Demokrat tetap enggan masuk dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, karena membantu pemerintahan tidak perlu masuk dalam pemerintahan.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Membantu [pemerintah] tidak perlu bergabung namun bisa dengan menenangkan dan mencerahkan rakyat,” kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, di Cipanas, Sabtu (29/8/2015).

Dia menjelaskan kritik yang diungkapkan Ketua Umum Partai Demokrat bukan ingin mencari keuntungan dari pemerintah.

Menurut dia, bantuan yang ditawarkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Jokowi-JK bukan sekedar lips service namun berdasarkan kesadaran negara milik bersama.

“Tidak ada keuntungan yang dipetik [Demokrat] ketika pemerintah krisis lalu jatuh dengan cara yang tidak baik,” ujarnya.

Amir meminta agar jangan ada pihak yang menafsirkan dengan cara keliru, yaitu meminta jatah kursi di kabinet Jokowi-JK.

Dia menilai apa yang disampaikan SBY adalah wajar dan tidak muluk-muluk dan partainya tidak ingin mencari keuntungan di masa krisis.

“Jangan ada pihak menafsirkan dengan cara keliru. Apa yang disampaikan Pak SBY sangat logis,” katanya.

Selain itu dia menilai gejolak perekonomian yang dihadapi oleh pemerintahan Jokowi-JK pernah dialami oleh Ketua Umum PD saat duduk sebagai Presiden keenam Indonesia.

Amir Syamsuddin mengatakan apa yang terjadi pada pemerintahan sekarang, jauh lebih beruntung daripada era pemerintahan SBY karena partai koalisi justru lebih kuat daripada sebelumnya.

“Pemeritahan ini jauh lebih beruntung, dulu kita koalisi pemerintah justru bernapas seperti oposisi daripada sekarang, koalisi sangat solid,” ujar dia.

Sebelumnya, SBY yang juga Presiden ke-6 RI pada sidang pleno pengurus harian DPP PD, Jumat (27/8/2015) malam, telah mengintruksikan agar seluruh kader membantu pemerintah Jokowi-JK.

“Kita harus membantu negara dan pemerintah melalui jajaran pengurus pusat Partai Demokrat, Fraksi Demokrat di DPR RI, dan kader yang menjadi pejabat eksekutif di daerah,” katanya di Cipanas.

Hal itu dikatakan SBY dalam acara Rapat Pleno Pengurus Pusat DPP PD dan Pendidikan Politik menghadapi Pilkada serentak 2015, di Cipanas, Jumat.

Dia menjelaskan jajaran pengurus pusat Partai Demokrat harus terus memantau kondisi terkini dan memberikan saran serta kritik konstruktif kepada pemerintah apabila diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya