SOLOPOS.COM - Romahurmuzy (waspada.co.id)

Romahurmuzy (waspada.co.id)

JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimistis kader-kader Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di tingkat bawah (grass root) masih memiliki kebebasan termasuk memilih PPP, kendati PKNU telah resmi berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sekjen PPP Romahurmuzy mengatakan PPP memahami kader dan fungsionaris PKNU di seluruh tingkatan memiliki pemahaman yang paripurna tentang paham ahlussunnah wal jama’ah berikut kompatibilitas paham tersebut di antara partai-partai politik peserta Pemilu 2014.

“Pemahaman itulah yang lebih akan menuntun pilihan fungsionaris, kader, dan simpatisan PKNU dalam pemilu. Karenanya PPP optimistis kader-kader PKNU di grass root tetap memiliki kebebasan, termasuk memilih PPP, sebagaimana telah berlangsung di berbagai kabupaten dan kota serta provinsi untuk pencalegan ke depan,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima Bisnis.com, Minggu (17/2/2013).

Namun, katanya, PPP menghargai hak setiap parpol yang tidak lolos sebagai peserta pemilu 2014, termasuk PKNU, dalam mengambil langkah-langkah politiknya. Termasuk penggabungan institusional PKNU dengan Gerindra, kendati sebelumnya DPP PPP dan DPP PKNU telah melakukan pembicaraan serius ke arah penggabungan alamiah kedua partai itu di seluruh tingkatan melalui jalur pencalegan.

Rencana penggabungan PPP dengan PKNU dilakukan pada 9 Februari 2012 di Surabaya saat Ketua Umum PKNU Chairul Anam dan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali melakukan pertemuan untuk membicarakan terkait koalisi partai. Romy menilai langkah struktural pengurus dalam penggabungan, penyatuan alamiah, aliansi, dan lain sebagainya, lebih merupakan langkah politis ketimbang strategis. “Bagi PPP, institusi partai sebagai alat berhimpun tidak lebih penting dibandingkan dengan suara pemilih itu sendiri, dimana kedaulatan rakyat ditegakkan atasnya. Dan kami yakin, pemilih-pemilih partai ideologis seperti PPP dan PKNU, memiliki logika dan kalkulasinya sendiri.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya