SOLOPOS.COM - Ilustrasi sidang DPR (Foto: Dokumentasi)

Solopos.com, JAKARTA – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membuka peluang islah dengan DPR tandingan bentukan fraksi dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIH).

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menginginkan segera terjalin komunikasi yang baik dengan DPR tandingan, sehingga kerja parlemen bisa berjalan dengan baik.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Kami ingin cepat [jalin musyawarah] meskipun sudah diadakan empat kali Sidang Paripurna, namun kami tidak berhenti untuk melaksanakan koordinasi setiap saat,” kata Agus di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/11/2014).

Dia mencontohkan kejadian dualisme kepemimpinan di parlemen pernah terjadi pada 2004, namun saat itu bisa diselesaikan dengan koordinasi yang baik di antara dua belah pihak.

“Pada tahun 2004, situasi Partai Demokrat tidak seperti saat ini, namun kami melakukan koordinasi. Hasilnya pimpinan Alat Kelengkapan Dewan bisa berganti dengan koordinasi yang kami lakukan,” ujarnya dilansir Antara.

Agus menegaskan pimpinan DPR siap setiap saat untuk duduk bersama dalam menyelesaikan dualisme kepemimpinan di parlemen tersebut.

Selain itu dia menilai tidak ada istilah DPR tandingan, sehingga DPR yang sah yaitu dibentuk dengan landasan hukum yang ada yaitu Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD dan tata tertib parlemen. Karena itu menurut dia, apabila ada DPR lain maka dirinya melihat itu bukan lembaga legislatif.

“Rapat nanti siang [rapat pengganti Bamus] tidak dilaksanakan dengan nama rapat Bamus karena nanti yang datang sudah terbentuk [anggota komisi],” ujarnya.

Ketua DPR Setya Novanto mengatakan untuk menyelesaikan masalah, dia akan membuka komunikasi dengan semua pimpinan fraksi.

“Saya sebagai pimpinan DPR tetap melakukan komunikas aktif. Ini suatu kebersamaan bersama juga pimpinan DPR lain. Tidak ada perbedaan, kita terbuka untuk melakukan pembicaraan,” ujar Novanto dilansir Detik.

Novanto bahkan tak menutup kemungkinan pemilihan pimpinan komisi yang telah dilakukan bisa diulang. Asal ada kesepakatan kedua kubu, pemilihan pimpinan komisi sangat terbuka untuk diulang.

“Ya semuanya kalau bisa bicara, duduk bersama, kita tunduk kok, enggak ada masalah,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya