SOLOPOS.COM - Halaman buku ajar IPS yang menyebutkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Twitter)

Penerbit Yudhistira mengklarifikasi dan meminta maaf atas munculnya buku menyebut Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.

Solopos.com, JAKARTA — Penyebutan Yerusalem sebagai ibu kota Israel di buku ilmu pengetahuan sosial (IPS) terbitan Yudhistira berbuntut kontroversi. Selain menjadi gunjinga netizen, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun turun tangan dan akan memanggi penerbit Yudhistira.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Pihak Yudhistira sendiri cepat merespons kontroversi tersebut. Yudhistira meminta maaf atas kutipan data yang diketahui keliru itu. Selain meminta maaf, mereka juga mengaku tidak tahu bahwa status Yerusalem tersebut masih menjadi perdebatan.

Dalam surat yang ditandatangani Kepala Penerbitan, Dedi Hidayat, Yudhistira mengaku mengambil data tersebut dari sumber di Internet. Baca juga: Tulis “Yerusalem Ibu Kota Israel”, Penerbit Yudhistira Dipanggil KPAI.

“Perlu kami sampaikan bahwa kami mengambil data tersebut dari sumber internet world population data sheet 2010. Kami tidak mengetahui kalau ternyata data tersebut masih menjadi perdebatan dan belum diakui secara internasional. Perlu kami sampaikan juga beberapa sumber di internet juga mencantumkan hal yang sama,” tulis Dedi dalam surat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya