SOLOPOS.COM - Ilustrasi (hipmipreneur.com)

Harianjogja.com, JOGJA—Perseteruan dua kubu kepengurusan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bantul versi Musyawarah Cabang (Muscab) dan Himpi Bantul versi Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) dapat berdampak pada pembekuan Hipmi DIY.

Adapun Jumat (17/10/2014) merupakan batas waktu toleransi pelaksanaan Musda Hipmi DIY setelah ditunda seminggu lalu. Kekhawatiran itu disampaikan oleh Anggota Pembina Hipmi DIY Yudi Prihantana. Dia  berharap agar dua kubu yang berseteru segera islah. Dewan Pembina, sambung Yudi, siap menjadi mediator jika kedua kubu tersebut sampai saat ini masih berseteru.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

“Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan berharap agar Pengurus Hipmi menegakkan aturan yang benar dan sesuai mufakat. Bukan asal pokoknya. Kami siap menfasilitasi islah,” ujar Yudi saat gelar jumpa pers di Roemi Resto, Kotabaru, Jogja, Kamis (16/10/2014).

Menurut dia, Dewan Pembina maupun Dewan Kehormatan Hipmi DIY seharusnya menjaga organisasi agar berjalan sesuai aturan. Tidak memihak salah satu kubu maupun calon ketua umum (Caketum) yang maju pada Musda Hipmi DIY.

“Kami khawatir, BPP Hipmi akan mengambil langkah pembekuan Hipmi DIY jika masalah kedua kubu yang saling klaim tidak selesai. Kalau dibekukan, maka Hipmi DIY tidak akan memiliki hak suara pada Munas Hipmi mendatang,” ujar Yudi.

Untuk itu, langkah yang dilakukan baik Dewan Pembina maupun Dewan Kehormatan adalah menyelamatkan organisasi yang ada. Jangan sampai, katanya, hanya gara-gara kedua kubu tersebut Hipmi DIY dibekukan.

“Kami tidak mengurusi suara dan siapa yang bertarung dalam Musda. Tapi, lebih memikirkan pada upaya menyelematkan organisasi ini. Memang, menjadi pengurus Hipmi dekat dengan kekuasaan, dimanapun itu,” ujar Yudi.

Hal senada disampaikan Steering Committee (SC) Musda Hipmi DIY Freeda Musthikasari. SC, sambungnya, akan tetap melaksanakan Musda sampai selesai sesuai hasil rapat minggu lalu.

“Jangan sampai persoalan belum selesai Musda setelah diskors kemudian dilaksanakan. Masing-masing caketum sudah menandatangani pakta integritas,” kata Kepala Bidang Organisasi dan Hukum Hipmi DIY itu.

Diakuinya, selama masa skorsing berlangsung segala upaya rekonsiliasi dan evaluasi terkait persoalan yang terjadi sudah dilakukan. Namun, sambungnya, hingga kini belum diketahui hasilnya.

“Saya tetap akan melanjutkan Musda sesuai kesepakatan dan sesuai mandat yang saya miliki selaku SC,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya