SOLOPOS.COM - Ilustrasi turnamen video game (BBC.com)

Kisah unik dilakukan dalam sebuah kompetisi video game.

Solopos.com, SOLO –  Sebuah perusahaan penyelenggara turnamen video game akan menyelenggarakan tes doping. Hal ini dilakukan setelah peserta unggulan turnamen video game mengaku menggunakan obat-obatan saat bertanding.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Dilansir BBC.com, Jumat (24/7/2015), perusahaan penyelenggara video game, Electronic Sport League (ESL), akan bekerja sama dengan agensi anti obat-obatan terlarang untuk mewujudkan kebijakan “adil, layak dan menyakinkan.”

Salah satu peserta pertandingan video game, Kory Friesen yang dikenal sebagai Semphis mengaku menggunakan obat-obatan yang disebut adderal saat bertanding di turnamen Maret lalu. Sejumlah pengamat  mengatakan  doping  adalah masalah besar.

Kompetisi video game yang dikenal sebagai eSports sangat diminati oleh orang-orang. ESL memaparkan anggota eSports hampir mencapai 6 juta orang. Pemain yang memenangkan turnamen akan mendapatkan hadiah sebesar US$500.000 atau sekitar Rp6,72 miliar

“Atlet memakai obat-obatan untuk meningkatkan kemampuan fisik mereka, tapi di eSports para gamer menggunakannya untuk meningkatkan kekuatan pikiran,” ujar Philip, Wakil Kepala Editor Website Eurogamer.

Perusahaan ESL akan mengadakan tes di turnamen selanjutnya yang akan diadakan Agustus mendatang. ESL juga akan mengadakan seminar untuk menjelaskan risiko dan bahaya pemakaian obat-obatan bagi para peserta turnamen. (Diah Puspita/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya