KISAH UNIK : Wanita India Ini Layaknya Anak Balita Walau Sudah 19 Tahun

SOLOPOS.COM - Ajifa bersama dengan saudara-saudaranya (Dailymail.co.uk)

< ![endif]-->Solopos.com, SOLO – Bertubuh mungil layaknya seorang anak di bawah lima tahun (balita) berumur 2 tahun membuat orang tak menyadari bahwa Ajifa Khatun, wanita asal India ini, ternyata telah menginjak usia 19 tahun. Kegemarannya bermain dengan saudara-saudaranya dan teman-teman dengan tbuh sepantaran membuat Ajifa hampir tak ada bedanya dengan teman-temamnnya yang masih anak balitanya.

Dilansir Daily Mail, Rabu (29/1/2014), perkembangan Ajifa mulai terhenti sejak dirinya berusia 2 tahun. Hal itu menyebabkan tubuhnya tidak berkembang sehingga berusia 19 tahun. Dengan tubuh mungilnya itu, Ajifa masih memerlukan bantuan dari ibunya hanya untuk sekadar makan. Ia juga masih digendong sang Ibu Aplia ke manapun ia pergi.

Ajifa bersama ibunya, Apilia (Dailymail.co.uk)

Awalnya, Ajifa yang lahir pada tahun 1994 tumbuh dan berkembang layaknya seorang bayi lain. Namun tiba-tiba perkembangannya terhenti sebelum ia mulai berjalan dan berbicara. Orang tuanya yang khawatir dengan keadaan anaknya memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada kesehatan anaknya.

Dokter mengatakan bahwa Ajifa akan segera tumbuh normal, tapi ternyata hal ini tidaklah terjadi, Ajifa tetap tak berkembang. Dokter kemudian mendiagnosis bahwa kankerlah yang menyebabkan kondisi Ajifa tak berkembang layaknya anak normal.

Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa Ajifa terkena sindrom laron, yakni suatu kondisi genetik yang langka. Di dunia, penderitanya hanya berkisar 300 orang dengan sepertiga penderitanya tinggal di desa-desa terpencil di South Loja, Ekuador.

Sindrom Laron adalah suatu jenis penyakit langka karena kekurangan hormon insulin, yang merupakan faktor penting untuk merangsang sel untuk tumbuh. Hormon ini juga berfungsi untuk membelah dan membentuk sel-sel baru.

Ajifa kini hanya bisa berbicara, “Ma,” untuk memanggil ibu, “Baba,” untuk memanggil ayah dan “Didi” untuk memanggil adik. Ajifa hanya memiliki IQ hanya 20 membuatnya mirip dengan balita berusia 2 tahun. Sebagai perbandingan saudara kandung Ajifa yang berumur 17 dan 14 tahun memiliki tinggi badan yang jauh lebih tinggi daripada dirinya.

Septina Arifiani

Solopos.com, SOLO – Girl band Korea Selatan Kara akan segera merekrut 2 anggota baru untuk mengisi kekosongan grup setelah ditinggalkan oleh 2 personelnya, Nicole dan Jiyoung. Rekrutmen 2 personel baru itu bakal dilakukan secepatnya mengingat girl band itu dijadwalkan akan segera come back di akhir tahun 2014 ini.

Rencana rekrutmen dan come back Kara telah disampaikan secara langsung oleh salah satu petinggi dari DSP Media selaku agensi keartisan girl band beraliran musik Korean Popular (K-Pop) tersebut. Kara akan come back setelah kedua personel Han Seung Yeon dan Park Gyuri menyelesaikan kegiatan mereka.

“Setelah anggota Kara Han Seung Yeon dan Park Gyuri menyelesaikan kegiatan masing-masing, tim akan direorganisasi dengan 2 anggota baru dan kami akan merilis sebuah lagu baru untuk come back Kara,” ungkap perwakilan DSP Media sebagaimana dikutip Soompi, Selasa (28/1/2014).

Namun, berita tersebut masih simpang siur dan belum terbukti kebenarannya. Dikutip dari sumber yang berbeda Allkpop, Selasa (28/1/2014), salah satu orang dalam dari DSP Media membantah isu yang berkembang yang mengatakan akan ada rekrutmen baru pada Kara.

“Saat ini kami sedang berdebat untuk merekrut anggota baru. Pada semester pertama tahun ini, Hara , Gyuri dan Seungyeon akan berfokus pada kegiatan individu,” ungkap seorang perwakilan DSP Media.

Ada juga beberapa laporan lain yang bahkan dengan tegas membantah akan merekrut anggota baru, ia mengatakan, ”perekrutan anggota baru belum secara khusus dibahas, hal tersebut hanyalah sebuah berita yang tidak benar. Kara yang saat ini akan melakukan come back di paruh kedua tahun 2014,” ungkapnya.

aktivitas Kara, anggota baru Kara, girl band, Korea Selatan, Nicole, Jiyoung, DSP Media, Korean Popular, K-Pop, Kpop, K Pop, Han Seung Yeon, Park Gyuri