Solopos.com, NEW YORK — Kasus pencurian unik terungkap di Kota New York, Amerika Serikat. Sejumlah pengelola bank di kota itu dibuat bingung dengan pencurian karpet di kantor mereka. Kendati menyasar bank-bank, pencuri itu tak mengusik ruang penyimpanan uang sehingga tak satu sen pun uang bank-bank itu raib.
Dilansir TheTelegraph, Senin (28/10/2013), lembaga sekuritas bank internasional JP Morgan melalui juru bicaranya Melissa Shuffield mengonfirmasi The New York Times bahwa dalam 3 bulan terakhir terjadi 37 insiden pencurian karpet di bank-bank Kota New York. Pencurian unik itu kali pertama terjadi pada 4 Maret 2013 lalu di bank di Madison Avenue. Enam hari kemudian, salah satu bank yang tidak disebutkan namanya menyusul disambangi pencuri unik itu.
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
Pencurian ini semakin membuat otoritas keamanan kebingungan karena tidak ada motif ekonomi yang nyata pada setiap insiden. Pencuri itu seolah-olah hanya tertarik mengoleksi karpet pintu masuk kantor bank-bank itu.
Lebih lanjut JP Morgan mengungkapkan William Footman, 55, adalah orang yang belakangan diketahui bertanggung jawab atas aksi pencurian membingungkan tersebut. Willian Footman telah teridentifikasi dalam 5 kasus pencurian karpet di daerah East 79th Street.
Namun, saat diinterogasi, Footman menolak disebut sebagai pencuri. Pria asal Manhattan itu mengaku hanya memindahkan karpet-karpet itu ke tempat yang tepat. “Dia menjualnya ke bodega [sebutan bagi toko-toko—khususnya toko persediaan sembako kaum hispanik—di New York]. Kata Footman, lantai mereka [bodegas] basah,” ungkap penyidik.
Kendati Morgan mengungkap adanya puluhan insiden pencurian karpet di bank-bank Kota New York, Footman bersikeras hanya memindahkan 7 karpet di Kota New York ke toko-toko itu. Footman mengaku selama 11 pekan terakhir, ia selalu beroperasi pada malam hari.