SOLOPOS.COM - Ilustrasi pabrik (JIBI/Dok)

Solopos.com, TEGUCIGALPA — Sebuah perusahaan yang dimodali bersama oleh Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) di Honduras mendapat banyak kecaman dari serikat buruh dan mantan karyawannya. Kecaman itu datang karena adanya aturan perusahaan itu yang memaksa karyawannya memakai popok saat bekerja demi meningkatkan produktivitas perusahaan.

Perusahaan Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems, sebagaimana diberitakan globaltimes.cn, dianggap melanggar hak-hak tenaga kerja dengan memaksa karyawannya memakai popok ukuran dewasa. Aturan itu diberlakukan demi menghindari para karyawan itu pergi ke kamar mandi.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Anehnya perusahaan tak menyediakan popok tersebut. Artinya karyawan harus merogoh kantong dalam-dalam untuk membeli popok. Kementerian Tenaga Kerja Honduras pun mengerahkan 30 orang inspektur untuk menyelidiki kasus ini.

Namun seperti dilansir dari Oddity Central, Kamis (15/8), perusahaan itu tak mau disalahkan dan menolak semua tuduhan mantan karyawannya. Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems mulai beroperasi di Honduras 10 tahun silam, dan telah memiliki sekitar 3.500 karyawan. Artinya setiap hari akan ada 3.500 popok dewasa yang dibeli warga setempat.

Dengan asumsi sebulan itu 30 hari dan karyawan punya libur sekali sepekan, artinya akan ada 87.500 popok dewasa masuk ke tong sampah, khusus dari perusahaan tersebut. Luar biasa. (who/JIBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya