Solopos.com, PYONGYANG – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, lagi-lagi membuat kebijakan unik. Dia memerintahkan agar para orang tua tidak menggunakan namanya untuk bayi-bayi mereka.
Kim Jong-un juga memerintahkan untuk seluruh orang tua yang terlanjur memberi nama anaknya dengan namanya untuk segera mengganti.
Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI
“Memerintahkan semua pengurus partai dan petugas keamanan publik untuk membuat daftar nama warga yang dinamai Kim Jong-un, dan meminta mereka untuk secara sukarela mengganti nama mereka,” demikian tertulis dalam dokumen resmi Korea Utara seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (4/12/2014).
Menurut dokumen yang dibocorkan salah satu repoter media massa Korea Selatan KBS, Park Jin Hee, kini hanya ada satu nama Jong-un di Korea Utara. Kebijakan ini bahkan dikabarkan akan meluas. Karena nama itu jelas adalah miliknya, maka warga negara lain juga diminta mengganti nama mereka.
“Pihak berwenang harus memastikan tak seorang pun menyebarkan gosip atau keluhan tentang proyek ini,” tulis dokumen itu seperti dilansir kantor berita Korea Utara, Yonhap, Kamis (4/12/2014).
Tujuan dari aturan itu untuk melindungi otoritas pemimpin besar.
Kebijakan itu sebenarnya sudah lazim di Korut. Pada Januari 2011 Kim Jong il, ayah Kim Jong-un, juga mengeluarkan dekrit yang isinya memerintahkan warga Korut untuk tidak menggunakan namanya. Hal yang sama juga dilakukan Kim Il-sung, kakek Jong-un.
Dinasti Kim sudah berkuasa di Korut selama lebih dari enam dekade. Mereka berkuasa dengan tangan besi dan menanamkan doktrin bahwa keluarga Kim adalah titisan dewa.
“Di Korea Utara tidak ada orang bernama Kim Il-Sung dan Kim Jong-il. Bisa dipastikan aturan yang sama juga berlaku bagi Kim Jong-un,” tulis Emirates247, Rabu (3/12/2014).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
