SOLOPOS.COM - Netizen Afrika Selatan tergila-gila dengan tren pose pura-pura mati (CEN)

Kisah unik ini tentang tagar #DeadPose yang viral di Afrika Selatan.

Solopos.com, PRETORIA – Khalayak Internet (netizen) Afrika Selatan punya tren yang terbilang aneh. Populer dengan tagar #DeadPose, video dan foto pura-pura mati menjadi tren di negara tersebut. Belum lama ini ramai dibicarakan sebuah video #DeadPose yang menampilkan seorang bocah menangis karena bibinya pura-pura mati.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Video yang juga memakai tagar #DeadPose itu memancing protes netizen karena si pembuat video dianggap terlalu kejam dengan membohongi bocah perempuan berusia dua tahun. Hingga ada netizen yang menyatakan ibu bocah itu harus diadili dan diambil hak asuhnya.

“Anak saya terlibat dalam video itu [mengetahui jika bibinya pura-pura mati],” klaim ibu bocah tersebut, Bontle Goitsimang seperti dikutip Dailymail, Kamis (12/1/2017).

Tren #DeadPose itu dimulai oleh pelajar SMA bernama Karabo Mnisi, 19, yang diungkapkan memulai tren itu pada awal Januari 2017. Dikabarkan kini ribuan foto #DeadPose sudah diunggah oleh netizen Afrika Selatan.

Meski demikian, Karabo menyadari ada perubahan di tren yang dia mulai. Menurut Karabo dia hanya memulai tren orang mati dengan pose-pose aneh. Namun sekarang foto-foto yang menyebar lebih berani dan lebih sadis.

“Menurut saya, sekarang ini kita berada di fase kedua #DeadPose. Fase pertama tidak menggambarkan luka apapun, kini tagar #DeadPose dipenuhi dengan foto-foto luka darah, menggambarkan mereka dibunuh secara brutal,” terang Karabo.

Karabo yang berniat menjadi populer di Facebook ini mengaku memulai tren tersebut karena terinspirasi dari sebuah foto, yaitu foto Hector Pieterson seorang bocah 13 tahun yang tewas tertembak saat pemerintah Afrika Selatan masih menerapkan politik Apartheid pada 1976.
Karabo memiliki tujuan agar mendapat 40.000 followers di media sosial.

“Jika tujuan saya belum tercapai, fase selanjutnya akan semakin vulgar,” tegas Karabo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya