SOLOPOS.COM - Mbok Ngatemi membawa aneka makanan ke Mapolsek Sambi, Boyolali. (JIBI/Solopos/Istimewa/Polres Sambi)

Kisah unik terjadi di Polsek Sambi Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Kisah unik ini dialami langsung oleh Kanitreskrim Polsek Sambi, Brigadir Kepala (Bripka) Pongky Ristono. Sebulan lalu, ia menerima laporan adanya kasus pencurian di Dukuh Nongko Jajar, Desa Nglembu, Sambi.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Korbannya ialah seorang nenek yang berusia 65 tahun, yakni Mbok Ngatemi. Nenek yang saban hari berjualan nasi pecel di Pasar Simo itu, tiba-tiba mendatangi Polsek Sambi dengan tergopoh-gopoh.

“Dia [Mbok Ngatemi] melaporkan bahwa segepok perhiasan emasnya yang disimpan di tempat penyimpanan gabah raib. Nilainya mencapai lebih dari Rp12 jutaan,” kisah Pongky kepada Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (23/2/2017).

Sebagai Kanitreskrim yang belum genap enam bulan menjabat, Pongky tentu saja tertantang menuntaskan kasus pencurian itu. Apalagi, tugas dia selama ini memang lebih banyak menguak kasus-kasus kriminalitas.

Ia pun lekas melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, dan mendalami adanya kemungkinan orang yang dicurigai. “Namun, kami benar-benar kesulitan. Emas itu memang benar-benar raib. Anehnya, uang cash, sertifikat tanah tak ikut diambil,” jelasnya.

Dicurigai

Sejumlah saksi yang diperiksa polisi, kata Pongky, sama sekali tak memberikan petunjuk adanya orang yang layak dicurigai. Polisi juga tak menemukan saksi kunci. Namun polisi tak kurang akal. Ia terus melakukan manuver dengan memeriksa saksi-saksi. Kasus itu pun mulai disoroti masyarakat.

“Namun, meski kami melakukan berbagai manuver, belum ada tanda-tanda pencuri yang mengaku dan dicurigai. Kasus ini akhirnya nyaris buntu selama satu bulan,” terangnya.

Hingga suatu ketika, Pongky kembali didatangi Mbok Ngatemi di Mapolsek Sambi, akhir pekan lalu. Pongky sempat deg-degan lantaran belum berhasil menguak kasus itu. Namun, dugaan Pongky  meleset.

Mbok Ngatemi bukannya ingin menanyakan perkembangan kasus pencurian itu, melainkan ingin menggelar tasyakuran di Mapolsek Sambi karena emas perhiasannya rupanya telah ditemukan kembali. “Saya benar-benar kaget. Saya kira dia ingin menanyakan kasus itu lagi. Ternyata justru ingin tasyakuran,” jelasnya.

Emas perhiasan Mbok Ngatemi ditemukan kembali di tempat yang sama dalam kondisi utuh. Emas itu kembali tanpa ia tahu siapa yang mengembalikannya.

“Kalau menurut pengakuan Mbok Ngatemi, dia meminta bantuan ‘orang pintar’ agar pencuri ketakutan dan segera mengembalikannya. Kalau menurut saya, itu berkat doa Mbok Ngatemi yang ikhlas,” jelasnya.

Mbok Ngatemi, selama ini dikenal orang yang rajin menabung. Meski hanya pedagang kecil, namun ia selalu menyisihkan uangnya untuk ditabung. Polisi melihat terkuaknya kasus itu lantaran ada “orang pintar” adalah bagian dari kearifan lokal yang harus dihargai.

“Saya benar-benar salut. Dia ke Mapolsek bawa pecel gendar untuk tasyakuran atas ditemukannya kembali emasnya,” sahut Kapolsek Sambi, AKP Bambang Rusito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya