SOLOPOS.COM - Sepuluh dari 12 siswa kembar di SMKN 8 Solo berkumpul di ruang sidang sekolah setempat, Rabu (12/11/2014). Mereka tidak hanya memiliki kemiripan wajah dengan kembarannya, tetapi juga bisa merasakan sakit saat saudara kembarnya sakit. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Apa jadinya jika di satu sekolah ada 12 siswa kembar. Tidak hanya teman-teman mereka kebingungan, guru pun ikut bingung saat siswa kembar tersebut berada di dalam satu kelas yang sama.

Bahkan, tidak sedikit guru kelas yang keliru menyebut nama mereka. Kisah unik tersebut terjadi di SMKN 8 Solo. Ada enam pasang siswa kembar di sekolah tersebut.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Mereka adalah Wahyu Widhayaka dan Wahyu Widhayana, S. Berlianna dan I. Berlianni, Seruni Widaningrum dan Seruni Widawati, Ardian Nur Rohmat dan Andika Nur Rohman, Sela Vetriana dan Seli Vetriani, serta Yosua Crika Murti dan Gideon Setiawan.

Uniknya, mereka memiliki kesamaan minat kompetensi keahlian. Bahkan, mereka juga ditempatkan di kelas yang sama dengan kembaran masing-masing.

Salah satu siswa kembar, Seli, mengaku memiliki minat dan kesukaan yang sama dengan kembarannya, Sela. Dia juga  menyatakan punya merasakan hubungan batin yang kuat dengan kembarannya.

“Kalau saya sakit, misalnya pusing, dia [Sela] juga ikutan pusing. Tidak tahu kenapa, tapi memang seperti itu,” kata Seli kepada Solopos.com, sambil melihat saudara kembarnya di ruang sidang SMKN 8 Solo, Rabu (12/11/2014).

Siswa kelas XII D Tari tersebut juga mengaku memiliki banyak kesamaan dengan kembarannya. “Warna dan kesukaan banyak yang sama. Jurusan yang diambil juga sama,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala SMKN 8 Solo, Ties Setyaningsih, mengaku baru kali ini memiliki siswa kembar yang jumlahnya sangat banyak. Menurut dia, masing-masing pasangan anak kembar memang memiliki kesamaan minat dan bakat.

Ties memahami keunikan karakter, sikap, dan sifat dari para siswa kembar tersebut. Kendati demikian, pihaknya tidak mau membeda-bedakan dengan siswa lain. “Tidak ada yang dibedakan, semua diperlakukan sama dengan siswa lain,” papar dia kepada Solopos.com di lokasi, Rabu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya