SOLOPOS.COM - Nittaya nekat terjun dari jembatan saat live Facebook (nationmultimedia)

Kasus bunuh diri terekam live Facebook di awal 2018 terjadi Bangkok, Thailand.

Solopos.com, BANGKOK – Kasus bunuh diri yang disiarkan langsung di media sosial mewarnai awal tahun 2018. Terjadi di Bangkok, Thailand, kasus bunuh diri itu melibatkan tukang ojek.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Dikutip Solopos.com dari Bangkokpost, Minggu (7/1/2018), kisah tragis itu terjadi pada perempuan berusia 18 tahun bernama Nittaya Sawasdiwan. Kasus bunuh diri ini terjadi pada Selasa (2/1/2018) dini hari waktu Bangkok. Nittaya menyewa tukang ojek untuk mengantarkannya ke Jembatan Rama VII di Bangkok.

Di jembatan yang berada di aliran Sungai Chao Phraya itu, Nittaya berhenti dan memberi bayaran tambahan ke tukang ojek senilai 500 Baht atau sekitar Rp209.000. Dengan bayaran tambahan, si tukang ojek bernama Pataradanai Noomsrinart diminta merekam siaran langsung di akun Facebook Nittaya.

Saat direkam, Nittaya tidak menyinggung sedikit pun tentang rencana bunuh diri. Hanya saja dia tampak kalut dan mabuk. Dia meracau tentang hubungan cintanya yang menyedihkan. Nittaya yang awalnya menari-nari dan bernyanyi, perlahan memanjat pembatas jembatan dan terjun ke sungai. Pataradanai yang terkejut sontak berhenti merekam dan melaporkan peristiwa tersebut.

Setelah dilihat dari video live streaming Facebook dan kamera CCTV, dipastikan Nittaya terjun atas atas kemauan sendiri, bukan dorongan atau dengan kekerasan dari pihak lain. Pencarian pun dilakukan, namun tubuh Nittaya baru ditemukan dua hari setelahnya, Kamis (4/1/2018), dalam kondisi tak bernyawa.

Polisi laut dan tim sukarelawan penyelam menemukan jasad mengapung sekitar 500 meter ke selatan dari tempat Nittaya terjun. Berdasarkan keterangan Kepala Polisi Metropolitan, Sompong Chingduang, baju dan ciri-ciri jasad tersebut mirip Nittaya.

Berdasarkan kartu identitas Nittaya, ia berasal dari Provinsi Ranong, Thailand. Dilansir Nation Multimedia, berdasarkan keterangan paman Nittaya, perempuan tersebut sudah meninggalkan rumah di Ranong sejak dua tahun lalu. Keluarga mengaku tidak mengetahui domisili Nittaya sekarang, keluarga hanya mengetahui kalau Nittaya punya pacar yang bekerja di ranah komputer.

Untuk si tukang ojek Pataradanai, polisi belum memberikan tuntutan, namun dia bisa dijerat hukuman karena dianggap gagal melindungi orang dalam bahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya