SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (Dok/JIBI/Solopos)

Kisah tragis dicatatkan Gavin Price Jones, teknisi Airbus A320, yang mengakhiri hidupnya sendiri karena dihantui rasa bersalah.

Solopos.com, LONDON — Kecelakaan tragis pesawat Airasia QZ8501, Minggu (28/12/2014)  pukul 06.17 WIB pagi silam, menyisakan penyesalan mendalam dalam diri salah seorang teknisi Airbus A320, Gavin Price Jones. Kabarnya, Gavin menjadi teknisi jenis Airbus yang digunakan untuk  Airasia QZ8501 tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut istri Gavin, Louise, teknisi malang yang mengakhiri hidupnya secara tragis dengan gantung diri itu didera stres ketika mengetahui Airasia QZ8501 jatuh, dalam penerbangan jalur Surabaya menuju Singapura. “Airasia yang jatuh setelah Natal adalah Airbus A320, di mana ia jadi teknisinya,” kata Louise sebagaimana dilansir Dailymail, Sabtu (23/5/2015).

Menurut Louise, Gavin merasa ia penyebab kematian 162 penumpang dalam jatunya pesawat Airasia QZ8501 itu. “Ia merasa dirinya yang patut disalahkan akibat kecelakan tersebut. Pikiran semacam itu membuatnya gila. Dan suami saya tampak terobsesi dengan itu,” kata Louise.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pihak berwajib di West Cheshire Magistrates Court, Gavin yang berasal dari Saltney, Cheshire, Inggris tersebut memang diduga mengalami depresi akut karena merasa bersalah atas musibah Airasia QZ8501.

Sebagai seorang istri, Louise sejatinya sudah berusaha menenangkan Gavin sebelum akhirnya ia menemukan jasad suaminya dalam keadaan tergantung. Louise berusaha meyakinkan Gavin bahwa pesawat Airasia jatuh bukan kesalahannya. Namun, upaya Louise sia-sia.

Menurutnya, kondisi kejiwaan Gavin semakin hari semakin memburuk. “Kondisi justru makin memburuk, rasa bersalah menguasai pikirannya,” kata Louise.

Bukan hanya Loiuse, ibu Gavin, Susan pun turut berusaha menyadarkan sang putra bahwa musibah Airasia QZ8501 bukan kesalahannya. Namun, Susan mengaku ia tahu kondisi kejiwaan Gavin tidak sehat. “Saat ia bicara kala itu, saya tahu ada yang salah pada dirinya. Dia sakit,” ujar Susan.

Gavin ditemukan gantung diri oleh Louise, Rabu (20/5/2015) lalu. Hingga saat ini, kecelakaan tragis pesawat QZ8501 itu masih terus dalam proses penyelidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya