SOLOPOS.COM - James Foley sebelum digorok militan ISIS (Daily Mail)

Solopos.com, SOLO – Keluarga korban pembunuhan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), James Foley, harus kembali menelan pil pahit. Belum reda kesedihan mereka atas meninggalnya Foley, kini mereka dihadapkan keputusan anggota ISIS yang mencoba menjual mayat tanpa kepala Foley dengan harga US$1 juta atau setara Rp12 juta.

Menurut laporan Buzz Feed yang sempat berbicara dengan perantara ISIS, para militan ISIS berani membuktikan kebenaran informasi tes Deoxyribonucleic acid (DNA). Mereka akan memberikan tes DNA Foley di perbatasan Turki jika uang tebusan telah dibayarkan.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Dilansir Daily Mail, Kamis (11/12/2014), Foley adalah seorang wartawan foto asal Amerika Serikat yang menjadi tawanan pertama ISIS. Ia meninggal dunia secara tragis setelah kepalanya dipenggal oleh militian ISIS. Aksi kekejaman itu bahkan direkam dalam sebuah video grafis musim panas tahun ini.

“Mereka meminta US$1 juta [Rp12 miliar] dan mereka akan mengirim DNA ke Turki, tetapi mereka ingin uangnya diserahkan di muka. Mereka tidak akan memberikan DNA tanpa uang,” kata salah satu sumber dari Buzz Feed.

Sejak bulan Agustus 2014, ISIS menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak. Mereka telah memenggal dua orang Amerika Serikat dan seorang warga Inggris. Setiap pemenggalan kepala tawanan direkam dalam format video.

Foley adalalah salah satu dari 23 tawanan bangsa Barat ISIS, awal tahun ini. Sebanyak 15 sandera telah dibebaskan ketika pemerintah Eropa membayar uang tebusan jutaan dolar. Namun, sandera dari Inggris dan Amerika Serikat terpaksa harus meregang nyawa karena pemerintah mereka gagal bernegosiasi dengan militan ISIS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya