SOLOPOS.COM - Pasien RS Kustati Solo, Kusniawati, 33, didampingi ibunya Katimah. Kusniawati terpaksa tak bisa pulang lantaran tak mampu membayar kekurangan biaya perawatan RS senilai Rp27 juta. Pasien asal RT 007/ RW 005 Dusun Panggang, Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Cirebon tersebut saat ini hanya menanti uluran tangan para dermawan dan pemerintah setempat agar bisa kembali pulang. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Kisah inspiratif ini dilakukan pria yang membantu Rp30 juta untuk pasien RS Kustati Solo.

Solopos.com, SOLO — Pria ini layak disebut berhati malaikat. Dia memberikan bantuan Rp30 juta untuk Kusniawati pasien RS Kustati Solo yang sudah satu bulan tidak bisa pulang lantaran menunggak biaya RS hingga Rp27 juta.

Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink

Tak mau identitasnya diuangkap, pria tersebut langsung menyodorkan uang tunai Rp30 juta kepada petugas kasir RSI Kustati Solo, Rabu (20/1/2016) menjelang Asar.

“Tolong, uang ini untuk melunasi utang-utang ibu Kusniawati. Jika masih sisa, dikasihkan saja kepada keluarganya,” ujar Irianti Susilowati, pegawai RSI Kustati bagian Pengendali Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBJS) Kesehatan, Kamis (21/1/2016), menirukan pernyataan Hamba Allah itu.

Belum sempat kasir mengambil tanda terima, pria itu sudah tak terlihat lagi di depannya. Pria itu pergi entah ke mana, tanpa dikenali namanya, alamatnya, dan juga siapa dia sesungguhnya.

Pria itu bukanlah malaikat. Ia adalah manusia biasa. Namun, hatinya seperti malaikat. Ia memberikan bantuan dalam jumlah yang tak kecil tanpa pamrih. Nama dan identitasnya ia sembunyikan rapat-rapat, semata-mata untuk mencapai kualitas ikhlas tanpa batas.

Selepas menerima uang itu, Susi langsung tergopoh-gopoh menemui Kusniawati di ruangan khusus penitipan pasien lantai II. Di tengah hujan yang belum reda, air mata Kusniawati berderai. Ia seolah tak percaya atas mukjizat di depan matanya itu. “Sepanjang saya kerja di Kustati, baru kali ini menemui kejadian sangat membekas di hati saya,” ujar Susi penuh haru.

Sujud Syukur

Perawat dan pihak RS pun larut dalam kebahagiaan. “Uang tunai itu kami berikan tunai. Kusniawati dan ibunya menangis sejadi-jadinya dan langsung bersujud,” kisah Susi.

Malam itu juga, Kusniawati dan ibunya bergegas merampungkan semua urusan adminsitrasi RS. Kamis (21/1/2016), sekitar pukul 07.15 WIB, Kusniawati pamitan pulang, mengobati kerinduan mendalam kepada sang buah hatinya yang masih berusia satu tahun.

Sebagai tanda kemanusiaan dan menjaga silaturahmi, pihak RS masih memberinya uang saku Rp5 juta dan jasa tumpang ambulans gratis hingga ke Cirebon. “Atas amanat hamba Allah itu, semua utang RS terbayar lunas. Bahkan, keluarga masih bawa uang Rp11 juta dari sisa sumbangan dan uang saku RS,” katanya.

Kepada Solopos.com, Kusniawati mengucapkan terima kasih tak terukur atas semua pihak yang telah membantunya, baik media massa, RS Kustati, Supeltas, dan sejumlah pihak lainnya. “Terima kasih kepada semua. Sekali lagi terima kasih banyak,” ujar Kusniawati melalu pesan pendeknya dalam perjalanan pulang.

Kusniawati adalah pasien RSI Kustati yang sejak sebulan lalu tak bisa pulang lantaran masih menanggung utang di RS senilai Rp27 juta. Pasien asal RT 007/ RW 005 Dusun Panggang, Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Cirebon, Jawa Barat, itu hanya bisa pasrah lantaran sudah tak lagi memiliki harta untuk membayar biaya RS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya