SOLOPOS.COM - CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menyampaikan materinya saat kuliah umum di kampus Akademi Teknik Warga (ATW), Grogol, Sukoharjo, Selasa (6/9/2016). Kuliah umum yang diikuti perwakilam siswa SMA dan SMK Warga Solo, serta mahasiswa ATW tersebut membahas materi Membangun Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Global. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Kisah inspiratif tentang perjalanan pengusaha Hary Tanoesudibjo meraih sukses.

Solopos.com, SUKOHARJO – Siapa sangka seorang konglomerat seperti Hary Tanoesudibjo, saat remajanya pernah bandel?

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Hal itu diakui CEO MNC Group ini di hadapan ratusan mahasiswa Akademi Teknik Warga (ATW) Solo dan siswa SMA dan SMK Warga yang mengikuti Kuliah Umum di Kampus ATW di Solobaru, Grogol, Sukoharjo, Selasa (6/9/2016). Hary mengaku bahkan dirinya pernah dikeluarkan dari sekolahnya karena kenakalannya tersebut.

“Waktu masuk SMP, saya mulai bandel. Saya suka balapan. Bahkan sering ikut balapan di jalan maupun di track balap. Masuk SMA, saya makin bandel. Bahkan karena kenakalan saya itu saya akhirnya drop out, alias dikeluarkan dari sekolah dan nganggur,” beber Hary yang menjadi pembicara dalam Kuliah Umum yang mengangkat tema Membangun Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Global itu.

Hingga suatu ketika di puncak kenakalannya, Hary mengaku akhirnya tersadar bahwa dirinya harus berubah demi masa depannya.

“Saya kemudian insyaf dan bertekat melanjutkan studi. Saya pun meminta maaf kepada orang tua saya, meminta restu untuk melanjutkan sekolah saya dan berjanji kepada mereka untuk menjadi orang baik dan ingin membuktikan saya bisa sukses. Hingga akhirnya saya lulus sekolah, masuk kuliah dan berhasil menamatkan S2 [gelar sarjana strata 2] saya 1982,” ungkapnya.

Selepas tamat S2, Hary menuturkan dirinya mulai mendirikan perusahaan, PT. Bhakti Investama. Perusahaan tersebut bergerak dalam bisnis manajemen investasi, yang membeli kepemilikan berbagai perusahaan, membenahinya, dan kemudian menjualnya kembali.

Dia mengakui, modal awal untuk mendirikan perusahaannya itu bersumber dari orang tuanya senilai Rp64 juta dan tabungan yang ia kumpulkan.

“Saat itu karyawan hanya 1 orang yaitu saya sendiri. Saya kelola di Surabaya. Hingga Februari 1990, saya pindah ke Jakarta. Dari situ perusahaan saya mulai berkembang dan berkembang. Dari hanya satu perusahaan menjadi beberapa perusahaan dengan jumlah karyawan mencapai lebih dari 35.000 orang. Itu bukan pabrik, melainkan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan sebagainya,” paparnya.

Hary pun terjun ke dalam bisnis media dan aktif dalam kegiatan politik. Ia adalah pendiri Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Perindo.

Selain menggeluti berbagai bisnis besar dan dunia politik, Hary mengaku dirinya juga menjadi pengajar sekaligus motivator bagi generasi muda. Dia berharap dengan membagi pengalamannya sebagai pengusaha, bisa memberikan motivasi para generasi muda tersebut untuk ikut berwirausaha. Karena menurutnya, Indonesia akan maju jika generasi mudanya berkualitas dan produktif, bukan konsumtif.

“Indonesia akan maju jika generasi mudanya berkualitas dan produktif. Apapun latar belakang kita, kita tetap bisa maju, sukses. Kuncinya adalah kita harus konsekuen,” tegasnya.

Hary juga mendorong para generasi muda untuk terjun sebagai wirausaha yang akan membuka lapangan kerja bagi orang lain. Di sisi lain, menurut suami dari Liliana Tanaja itu, pembangunan di Indonesia seharusnya bisa merata di daerah-daerah, tidak hanya terpusat pada daerah tertentu. Hal itu agar tidak muncul kesenjangan antardaerah yang terbangun dengan yang tidak ada pembangunannya.

Ditemui seusai Kuliah Umum, Direktur ATW Solo, Y. Yulianto Kristiawan, menerangkan, dalam Kuliah Umum tersebut menghadirkan Hary Tanoesudibjo sebagai sosok pengusaha sukses di Indonesia dengan harapan dapat menularkan virus kesuksesan kepada para mahasiswa ATW, serta para pelajar di lingkungan Yayasan Pendidikan Warga yang ikut hadir dalam kegiatan itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya