SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO &ndash; </strong>Kabar meninggalnya konglomerat muslim muda asal Sidney , Australia, Ali Banat, Jumat (1/6/2018), diikuti dengan <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180412/515/909848/kisah-inspiratif-masih-berstatus-taruna-4-calon-perwira-polisi-ini-ringkus-copet-di-mal" target="_blank">kisah inspiratif</a> tentang aktivitas Ali Banat selama tiga tahun terakhir sembari menanti ajal. Ali meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya.</p><p>Ali merupakan pebisnis sukses asal Greenacre, Sidney, Australia. Kesuksesan bisnisnya membuat ia menjadi salah satu konglomerat dengan usia di bawah 30 tahun. Sebanding dengan penghasilannya, Ali mengoleksi kacamata mewah, jam mewah, sepatu, hingga mobil-mobil mewah.</p><p>Di usia kurang lebih 29 tahun, kehidupan ali berubah 180 derajat. Pada 2015 Ia divonis menderita kanker stadium empat dan oleh dokter diperkirakan usianya tinggal tujuh bulan. Bukannya fokus mengobati diri dengan fasilitas medis terbaik, Ali malah menjual bisnisnya dan fokus bersedekah kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Ia menyebut penyakit yang dideritanya sebagai hadiah.</p><p>Kisah Ali setelah divonis kanker itu diabadikan dalam sebuah wawancara haru berjudul <em>Gifted With Cancer </em>yang diunggah di saluran <a href="http://viral.solopos.com/read/20180531/486/919501/sering-trending-youtube-ini-perkiraan-penghasilan-sabyan-gambus" target="_blank">Youtube</a> OnePath Network pada 2015.</p><p>&ldquo;Di titik ini saya merasa diberi anugerah oleh Allah, <em>alhamdulillah. </em>Anugerah itu berupa kanker,&rdquo; ungkap Ali di video <em>Gifted with Cancer. </em>Ali merasa, dengan kanker yang diidapnya, Allah memberinya kesempatan untuk berubah.</p><p>Setelah divonis kanker stadium empat, Ali tak lagi memikirkan hal-hal duniawi. Barang-barang mewah koleksinya ia bawa ke luar negeri, kemudian ia berikan oleh orang lain yang lebih membutuhkan.</p><p>&ldquo;Mobil saya sumbangkan, jam, kacamata, bahkan baju semuanya saya sumbangkan,&rdquo; jelas Ali.</p><p><img src="http://img.bisnis.com/uploads/images/konglomerat-muda-muslim-asal-australia,-ali-banat-(instagram).jpg" alt="" /></p><p>Dalam video tersebut Ali menunjukkan gelang senilai Rp831 juta, topi-topi, kacamata, dan jam semuanya bernilai ratusan hingga miliaran rupiah. Setelah divonis kanker, Ali juga bercerita kalau ia tak ingin atau tak lagi berminat mengemudikan mobil Ferrari miliknya. Menurut Ali, mobil itu akan lebih berharga apabila sudah ditukar dengan sandal jepit bagi anak-anak Afrika yang tak memiliki sandal. Ali ingin di akhir hayatnya nanti dia tak meninggalkan harta yang tak berguna bagi siapapun.</p><p>Perjalanan spiritual Ali untuk bersedekah memasuki babak baru saat dia berkelana ke Togo, Afrika Barat. Di sana ia membantu warga miskin dengan membantu membangun fasilitas umum yang diperlukan warga. Gerakannya semakin berkembang hingga Ali membuka organisasi amal bernama Muslim Around the World Project (MATW Project).</p><p>Dikutip dari <em>Liputan6.com, </em>Rabu (6/6/2018), di Togo Ali menggunakan uangnya untuk membangun masjid dan sekolah. Kemudian bersama MATW Project Ali berhasil membangun sebuah desa yang bisa menampung 200 janda. Desa tersebut dibekali pusat medis dan pusat bisnis agar para penghuninya bisa mandiri.</p><p>Ali mampu mematahkan prediksi dokter yang mengatakan Ali hanya punya waktu tujuh bulan setelah vonis kanker. Nyatanya dia berhasil melaksanakan kegiatan mulia ini selama kurang lebih tiga tahun. Selama itu, Ali dikabarkan sudah menyumbangkan dana sekitar Rp11 miliar. Kini sepeninggal Ali, dana yang didapat MATW Project akan terus disebar untuk proyek-proyek menciptakan solusi mengentaskan kemiskinan.</p><p>&nbsp;</p><p><iframe src="https://www.youtube.com/embed/dzL6BLPAFBo" frameborder="0" width="560" height="315"></iframe></p>

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya