SOLOPOS.COM - Rizal Ramli (JIBI/Solopos/Dok)

Kinerja pelabuhan ditingkatkan dengan mengoperasikan KA pelabuhan.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan pengoperasian kereta api (KA) pelabuhan pada Februari 2016, sehingga dapat memangkas satu hari yang diperlukan untuk proses dwelling time.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, mengatakan pengoperasian kereta api pelabuhan sebenarnya sudah diterapkan di hampir seluruh negara. Pasalnya, hal itu dapat menekan biaya logistik dan mengatasi persoalan kemacetan d sekitar pelabuhan.

“Di seluruh dunia, kereta api masuk langsung ke pelabuhan. Jadi setelah pemeriksaan, kontainer akan langsung diangkut dengan kereta api untuk dibawa keluar secepatnya,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Rizal menuturkan pengoperasian kereta api pelabuhan dapat memangkas waktu yang diperlukan untuk dwelling time hingga satu hari. Selain itu, kereta api pelabuhan juga dapat mengurangi kemacetan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, karena daya angkutnya yang lebih besar.

Pengoperasian kereta api pelabuhan itu juga akan disertai dengan langkah lain yang akan dilakukan pemerintah. Targetnya, dwelling time di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia hanya membutuhkan waktu 1,5 hari.

Rizal juga menyebutkan pemerintah saat ini tegas dalam upaya perbaikan dwelling time. Presiden bahkan telah meminta Kapolri dan Bea Cukai untuk melakukan pengawasan, serta penertiban terhadap mafia yang beroperasi di pelabuhan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menagih realisasi perbaikan dwelling time di pelabuhan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Dalam sambutannya sebelum rapat kabinet terbatas, Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia saat ini harus berkompetisi dengan negara lain, sehingga tidak lagi bisa main-main terhadap persoalan dwelling time. Pasalnya, efisiensi pada proses dwelling time tersebut dapat meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

“Kita telah memasuki era kompetisi dan persaingan antar-negara yang memerlukan kecepatan dan efisiensi, agar dapat meningkatkan daya saing ekonomi kita,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Presiden menuturkan dirinya selama ini terus memonitor perbaikan dwelling time di pelabuhan melalui laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang sengaja diperintahkan untuk turun ke lapangan.

Menurutnya, pembenahan dalam proses custom clearance dan post custom clearance dalam dwelling time harus terus dilakukan, untuk mempercepat prosesnya. Dengan begitu, arus barang dari luar negeri dapat lebih cepat masuk ke dalam negeri, dan menekan biaya yang harus dikeluarkan pengusaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya