SOLOPOS.COM - Ibtihaj Muhammad (Time.com)

Seorang atlet muslim AS mengirim surat terbuka untuk Trump lantaran khawatir dengan kebijakan pemerintahan Trump.

Solopos.com, WASHINGTON DC – Seorang wanita atlet anggar muslim Amerika Serikat (AS), Ibtihaj Muhammad, mengirim surat terbuka kepada Presiden Donald Trump. Ia yang kerap mengharumkan nama Amerika Serikat di kancah internasional itu mulai khawatir dengan pemerintahan Trump saat ini.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Kekhawatiran itu kemudian diungkapkan Ibtihaj melalui surat terbuka seperti yang dilansir Time, Senin (20/3/2017). Dalam surat itu, ia mengungkapkan kebanggaannya bisa mengharumkan nama Amerika Serikat melalui sejumlah Olimpiade yang diikutinya.

“Yang terhormat Presiden Trump. Mewakili Amerika Serikat dalam Olimpiade merupakan kehormatan terbesar dalam hidupku. Aku tak akan pernah melupakan pengalaman menakjubkan berjalan di belakang bendera AS saat upacara pembukaan Olimpiade bersama teman-teman satu tim. Mereka semua memiliki latar belakang yang berbeda. Namun, kami dipersatukan oleh rasa cinta kepada negara ini,” tulis Ibtihaj mengawali suratnya.

Selanjutnya, Ibtihaj menceritakan sepenggal kisah hidupnya yang tinggal dan besar di Maplewood, New Jersy. Di sana, ia belajar bagaimana cara memperjuangkan sesuatu dan percaya terhadap takdir.

“Di kampung halaman saya Maplewood, New Jersy, saya belajar cara berjuang dan mempercayai takdir. Itulah yang membuat kisah tentang Amerika begitu unik dari semua kisah yang pernah ada. Aku mencintai Amerika karena aku percaya kita semua adalah bangsa yang luar biasa. Di sini, menghormati potensi setiap orang menjadi sebuah kewajiban. Inilah sebabnya saya menulis surat untuk Anda,” sambung dia.

Ibtihaj mengatakan dirinya adalah gambaran dari mimpi anak-anak Amerika Serikat, yang percaya semua kerja keras akan membuahkan hasil maksimal. Ia bahkan telah membuktikan jika percaya diri dan keinginan yang kuat menjadi kunci sukses dalam kehidupan.

“Aku telah membuktikan jika kerja keras dan ketekunan mampu membuatku menjadi seperti cita-citaku dulu. Berbekal rasa percaya diri dan semangat pantang menyerah, aku berhasil menanggulangi berbagai masalah yang ada. Aku adalah wanita muslim berhijab pertama yang mewakili AS dalam Olimpiade. Aku sangat beruntung karena bisa meraih satu medali dalam Olimpiade Rio bersama teman-teman. Aku memperlihatkan jika seorang muslim bisa tinggal dan berprestasi di Amerika,” terang dia.

Sayangnya, ia mulai khawatir ketika Trump memberlakukan berbagai peraturan yang seolah memandang muslim sebagai teroris. Bahkan, Trump dengan tegas menolak masuknya orang muslim yang ingin mengungsi ke negaranya.

“Anda tampaknya melihat jilbab yang saya pakai sebagai ancaman yang membuat banyak orang ketakutan. Hal itu jelas salah besar. Apakah Anda tidak berpikir hal itu akan menimbulkan kebencian pada kamu? Larangan Anda pada para pelancong dari negara yang mayoritas berpenduduk muslim itu jelas sangat keterlaluan,” cibir Ibtihaj.

Sebagai penutup, Ibtihaj meminta Trump berlaku adil jutaan umat muslim yang tinggal di Amerika. Ia menagih janji kampanye Trump yang akan melindungi umat muslim dan mempersatukan seluruh masyarakat.

“Ada tiga juta muslim di Amerika. Kami terus bertahan hidup melawan segala ketidakadilan. Kini, kami menagih janji Anda yang akan memberi perlindungan. Mengatasi hambatan adalah tantanganku sebagai seorang atlet. Sekarang sebagai warga yang pernah mengharumkan nama negara, dengan segala kerendagan hati, aku meminta Anda memperhatikan nasib kami, salam hormat, Ibtihaj Muhammad. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya