Jakarta--Bentrokan antar dua kelompok pemuda di depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mengakibatkan 3 nyawa melayang. Di antara korban ada yang tewas karena tembakan pistol. Ketua MPR Taufiq Kiemas pun mempertanyakan keberadaan polisi.
“Aneh ya, kok preman bawa pistol dan di tengah kota. Polisi harus bertindak cepat, dilacak dari mana dapat pistolnya, premannya dari mana. Kan mereka punya intel,” kata Taufiq di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9).
Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024
Dia mempertanyakan janji Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri yang akan mengumpulkan dan menertibkan preman.
“Untung ada kejadian, jadi ketahuan. Preman tidak boleh membawa pistol, kalau sekarang sudah memakan korban,” ujarnya.
2 Kelompok pemuda bentrok pada pukul 13.30 WIB. Bentrokan diduga terkait sidang pembunuhan di Blowfish Club. Belum juga sidang digelar, bentrokan pecah di depan PN Jaksel, Jl Ampera.
dtc/nad