SOLOPOS.COM - Arak-arakan saat penobatan Raja Charles III. (Istimewa/Instagram The Royal Family)

Solopos.com, LONDON — Kepolisian Inggris menahan Graham Smith, pemimpin kelompok anti-monarki Inggris, dan sejumlah orang lainnya menjelang penobatan Raja Charles pada Sabtu (6/5/2023).

Puluhan ribu orang berkumpul menyaksikan prosesi kerajaan dan parade militer penobatan Raja Charles di Westminster Abbey London.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Penobatan tersebut adalah upacara terbesar yang diadakan di ibu kota Inggris dalam kurun 70 tahun terakhir.

Kepala kepolisian London Mark Rowley pada Jumat (5/5/2023) telah memperingatkan bahwa aparat keamanan tidak akan mentoleransi setiap kekacauan yang terjadi selama upacara tersebut. Lebih dari 11.000 petugas kepolisian berpatroli di pusat kota London.

Melansir Antara, polisi tidak mengonfirmasi penangkapan Smith, tetapi mengatakan dalam Twitter bahwa mereka telah menangkap empat orang karena diduga telah menyebabkan gangguan kepada publik, serta tiga orang lainnya karena dicurigai memiliki barang-barang yang dapat menyebabkan kriminalitas.

Kelompok anti-monarki, Republik, mengatakan bahwa lima pendukungnya ditangkap dan ratusan plakatnya dirampas.

Sebuah foto yang diunggah dalam Twitter menunjukkan Smith tengah terduduk dikelilingi sekelompok polisi. Seorang petugas di tempat kejadian dekat Trafalgar Square mengatakan tiga pengunjuk rasa Republik ditangkap karena membawa cat.

Rowley mengatakan polisi akan mengambil tindakan jika pengunjuk rasa berusaha menghalangi kegembiraan dan perayaan masyarakat.

Sementara, puluhan ribu anak muda dan orang kalangan sudah berumur, dari Inggris dan seluruh dunia, tumplek di pusat kota London, karena tertarik pada kesempatan menyaksikan momen bersejarah.

Sejak dini hari, orang-orang berbusana merah, putih dan biru serta memegang bendera kebangsaan Union Jack berbaris di jalan-jalan guna menyaksikan penobatan Raja Charles.

Ini adalah acara penobatan raja yang pertama terjadi di Inggris dalam kurun 70 tahun terakhir yang akan dimeriahkan atraksi megah dan arak-arakan massal.

Mereka yang berkumpul memiliki alasannya sendiri-sendiri mengapa mereka ada di sana.

Pengunjung kalangan tua kebanyakan ingin menunjukkan dukungan kepada Charles dan kerajaan, yang lainnya ingin mencatat mulainya era baru, sejumlah hadirin dari kalangan muda mengungkapkan keinginan menjadi saksi sejarah, sedangkan yang lainnya hanya ingin berpesta.

Penobatan itu digelar di tengah krisis biaya hidup dan skeptisisme masyarakat terutama pada kalangan muda, terhadap peran dan relevansi monarki, serta keuangannya.

Charles, yang menjadi pewaris tahta paling lama yang menunggu tahta raja Inggris, tidak sepopuler ibunya, Ratu Elizabeth.

Untuk itu, penobatannya tak mungkin menarik jutaan orang yang memadati jalan seperti terjadi saat penobatan Elizabeth pada 1953.

Tetapi jajak pendapat menunjukkan masyarakat umumnya menyetujui Charles menjadi raja dan mayoritas rakyat masih mendukung monarki, sekalipun kaum muda tak begitu tertarik.

 

Sumber: Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya