SOLOPOS.COM - Ilustrasi penambangan minyak dan gas bumi (JIBI/Bisnis/Dok)

Ketahanan energi di Tanah Air terus dibangun salah satunya terkait infrastruktur gas.

Solopos.com, BALI – Pemerintah membutuhkan investasi sekitar US$20 miliar dalam 15 tahun untuk membangun infrastruktur gas demi menjaga ketahanan energi nasional.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Membangun infrastruktur ini butuh investasi besar, jadi seluruh pemangku kepentingan harus terlibat. Minimal 20 miliar dolar AS dalam 15 tahun ke depan,” kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ign. Wiratmaja Puja saat membuka Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional di Kuta, Bali, Senin (2/11/2015).

Dia menuturkan dana sebesar US$20 miliar tersebut diperuntukkan untuk pembangunan pipanisasi sebesar US$8,5 miliar dan regasifikasi sebesar US$8 miliar.

Kemudian, tambah Wiratmaja, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebesar US$1 miliar dan pembangunan gas kota sebesar US$2,5 miliar.

Wiratmaja mengatakan Indonesia memiliki potensi gas bumi yang luar biasa namun minimnya infrastruktur membuat gas sulit didistribusikan ke seluruh pelosok Indonesia dan tidak termanfaatkan secara maksimal.

Oleh karena itu, pemerintah mendorong adalah perubahan paradigma di mana tidak hanya mengandalkan gas untuk mendulang pendapatan, tetapi memanfaatkan gas untuk pertumbuhan ekonomi, khususnya pembangunan daerah.

Ia menambahkan pemerintah juga telah menyusun peta jalan infrastruktur gas nasional. Sayangnya, realisasinya masih sangat minim dan masih terpusat di wilayah barat Indonesia.

“Perlu dipertajam [kebijakannya] supaya infrastrukturnya lengkap di barat dan timur,” ujar dia.

Wiratmaja berharap acara Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015 bisa memberikan masukan dan solusi atas tata kelola migas, khususnya gas bumi bisa lebih baik lagi di masa depan.

Ia mengatakan dibutuhkan solusi atas tantangan yang ada seperti pembangunan infrastruktur, peluang gas untuk pemenuhan kebutuhan listrik, harga, hingga pengelolaan di sektor hilir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya