SOLOPOS.COM - Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, Tonang Dwi Ardyanto. (Twitter-Kpp_pa)

Solopos.com, JAKARTA — Tingginya angka kesembuhan pasien terinfeksi virus corona ternyata tidak dianggap kabar baik oleh ahli patologi atau ilmu tentang penyakit. Anggapan atas perkembangan Covid-19 itu setidaknya dikemukakan Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian serta ahli patologi klinis dari RS Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo Tonang Dwi Ardyanto.

Atas dasar itu, Tonang Dwi Ardyanto menyoroti pernyataan Satgas Covid-19 yang bangga karena angka kesembuhan mencapai rekor menembus 28.000 orang. Ditegaskan akademisi ahli patologi UNS Solo itu, meskipun angka sembuh pasien Covid-19 besar hal itu bukan kabar baik, sebaliknya berisiko membuat terlena.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Baca Juga: Tak Mau Dikalahkan Tiktok, Instagram Kini Bukan Hanya Berbagi Foto

“Untuk mencapai kesembuhan ‘setinggi’ itu, ‘dibutuhkan’ berapa peningkatan kasus baru? Ini bukan berita baik. Ini berita yang membuat kita terlena. Sayang sekali,” ungkap Tonang Dwi Ardyanto melalui Twitter, Jumat (9/7/2021).

Menurut ahli patologi UNS itu, yang sembuh pernah positif Covid-19, sehingga angka kesembuhan tinggi, artinya banyak pula yang terinfeksi. Oleh karena itu, kesembuhan tak bisa sepenuhnya menjadi indikator.

“Sejak Maret 2020, 30% tak bergejala, 55% ringan-sedang, 10% berat, 5% kritis. Angka kematian 2%-3%, yang sembuh pernah positif. Jadi, angka kesembuhan tinggi, sebenarnya bukan acuan yang tepat menilai penanganan pandemi. Kasus baru dan angka kematian yang [lebih] penting,” tulisnya, Sabtu (10/7/2021).

Soroti Artikel Pemerintah

Tonang menyoroti artikel yang dibuat pemerintah melalui Satgas Covid-19 yang memasang judul terkait angka kesembuhan dan kumulatif sembuh yang tinggi. Pada Jumat (9/10/2021), angka kesembuhan menembus rekor mencapai 28.975 dan total kumulatifnya mencapai dua juta orang.

Di sisi lain, tambahan kasus seharinya masih di atas 35.000 sehari, dengan kematian yang masih cukup tinggi di kisaran 800-an orang setiap hari.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya