SOLOPOS.COM - Seorang warga lanjut usia (lansia) menunggu giliran untuk disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama saat Peluncuran Gerakan Serempak Pekan Vaksinasi Massal Lansia se-Provinsi Jambi di Kota Baru, Jambi, beberapa waktu lalu. (Antara/Wahdi Septiawan)

Solopos.com, SOLO — Satu dari dua orang warga senior atau lanjut usia (lansia) di Indonesia masih tetap aktif bekerja. Warga senior yang bekerja di Indonesia cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir.

Merujuk UU No. 13/1998, warga lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun tahun ke atas. Batas usia seorang lansia masih menjadi perdebatan hingga saat ini. 

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Pada tahun 2019, Menteri Sosial yang kala itu dijabat Agus Gumiwang Kartasasmita mengusulkan agar batasan usia lanjut tidak lagi 60 tahun melainkan diubah menjadi 65 tahun. Selengkapnya bisa dibaca di 1 dari 2 Lansia di Indonesia Tetap Bekerja di Usia Senja.

Geliat ekonomi Indonesia yang tecermin dari capaian sejumlah indikator sejauh ini menjadi modal besar bagi Indonesia di tengah upaya pemulihan pascapandemi. Ditopang optimisme tinggi, pemerintah meyakini Indonesia bisa melewati berbagai tantangan yang mengadang pada 2022 ini.

Dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (6/1/2022), Presiden Joko Widodo mengungkapkan berbagai rencana dan kebijakan strategis pemerintah. Ia juga blak-blakan mengemukakan alasan yang mendasari berbagai kebijakan pemerintah belakangan ini, termasuk pelarangan ekspor mineral dan batu bara. Silakan simak di  Blak-Blakan Presiden Jokowi: Kita Terlalu Lama Hidup di Zona Nyaman.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Masa pemulihan pembelajaran dikuatkan dengan penerapan Kurikulum Prototipe yang merupakan penyempurnaan Kurikulum Darurat yang berbasis Kurikulum 2013 dengan penyederhanaan.

Sebelum pandemi Covid-19, kemajuan belajar selama satu tahun kelas I SD adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi. Ketika pandemi Covid-19, kemajuan belajar selama kelas I berkurang secara signifikan, terjadi learning loss. Pada sektor literasi, learning loss ini setara dengan enam bulan belajar. Duduk perkaranya bisa dibaca di Kurikulum Nasional akan Dikaji Ulang pada 2024.

Pembangunan insfrastruktur skala besar, seperti jalan tol, pasti berpengaruh pada konstruksi budaya. Pembangunan skala besar seperti itu pasti mengubah “bangunan” sosial ekonomi yang berpengaruh pada konstruksi budaya.

Pembangunan jalan tol Solo-Jogja juga akan mengubah konstruksi budaya itu. Apabila jalan tol ini telah selesai, lalu lintas Solo-Jogja bisa lebih singkat waktunya. Tentu saja harapan dari pembangunan infrastruktur adalah perbaikan kesejahteraan rakyat, bukan hanya perbaikan kesejahteraan pemilik modal besar. Selengkapnya tersaji di Menguak Kisah Mandrageni-Damalung di Seputar Jalur Tol Joglosemar.

Konten-konten premium yang tersedia di kanal Espos Plus adalah ikhtiar mewujudkan metafora ala Dennis McQuail yang menyebut media massa sebagai petunjuk, pemandu, penerjemah yang menunjukkan arah dan memberikan makna terhadap sesuatu yang membingungkan atau tidak utuh. Silakan mengakses dan membaca konten-konten premium di kanal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya