SOLOPOS.COM - Foto dukumentasi Rachel Dougall tentang kondisi LP Kerobokan Bali yang tergenang saat banjir cukup menjadi bukti bagi insan media massa Inggris mengolok-olok buruknya penjara di Indonesia. (Dailymail.co.uk)

Di LP Kerobokan Bali inilah Rachel Dougall dibui selama setahun dan kini cukup bahan untuk mengungkapkan kepada dunia tentang buruknya penjara di indonesia. (news.com.au)

Di LP Kerobokan Bali inilah Rachel Dougall dibui selama setahun dan kini cukup bahan untuk mengungkapkan kepada dunia tentang buruknya penjara di indonesia. (news.com.au)

Solopos.com, SOLO — Rachel Dougall, 40, warga negara Inggris yang pernah dibui selama 12 bulan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Krobokan, Bali, bebas Mei lalu. Ia pulang ke Inggris membawa serta kisah dan foto-foto tentang kondisi penjara di Indonesia yang jorok.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Akhir pekan lalu, ia untuk kali pertama mengungkapkan pengalaman dibui di Indonesia kepada awak media massa negerinya. Merujuk foto-foto dokumentasi yang ditunjukkan Rachel Dougall itu, media massa Inggris sontak menyebut LP Kerobokan sebagai penjara yang sangat kumuh atau jorok.

Perempuan 40 tahun itu pun mengiyakan dan blak-blakan mengungkapkan buruknya kondisi penjara di Indonesia. Selama setahun menghuni hotel prodeo yang dijulukinya sebagai Hotel K, Rachel Dougall itu bahkan mengamku sempat sakit parah, hampir mati, akibat joroknya tempat itu.

Dipaparkannya kemudian, kondisi buruk Hotel K itu secara terperinci. Toilet, menurut dia, adalah lubang yang digali di tanah. “Ketika hujan turun, halaman tergenang dan limbah pun bakal meluap keluar sehingga baunya tak tertahankan,” kisahnya.

Penghuni sel sempit yang terdiri atas 14 orang itu harus berbagi satu wastafel. Mereka, imbuh Rachel Dougall, juga mencuci di wastafel itu. Tak heran jika selama dibui itu, Rachel Dougall kudisan. Bahkan lebih parah, belakangan ia terserang pneumonia parah yang menurut dia mengancam nyawanya.

”Akibatnya saya sakit hingga hampir mati setelah ambruk dengan pneumonia, Februari lalu. Kedutaan Besar Inggris tidak ingin tahu. Mereka menolak untuk membayar pengobatan saya,” ungkapnya. Butuh waktu sepekan baginya untuk sembuh setelah ia dirawat di rumah sakit.

Paparan tentang buruknya kondisi fisik penjara Indonesia itu melengkapi kisah Rachel Dougall tentang korupnya pengelolaan lembaga pemasyarakatan itu. Asalkan punya uang untuk menyuap petugas maka setiap warga binaan bisa melakukan segala kehendak. Bahkan yang jika di luar penjara dianggap perlanggaran ketentuan pidana.

Kini, Rachel Dougall yang sempat jatuh cinta dan memiliki rumah di Bali karena sangat menyukai Pulau Dewata itu terpaksa mengubur keinginan untuk menetap. ”Saya sangat mencintai Bali, namun karena kasus ini, saya tidak akan pernah menginjakkan kaki di sana lagi,” tuturnya.

Foto dukumentasi Rachel Dougall tentang kondisi LP Kerobokan Bali yang tergenang saat banjir cukup menjadi bukti bagi insan media massa Inggris mengolok-olok buruknya penjara di Indonesia. (Dailymail.co.uk)

Foto dukumentasi Rachel Dougall tentang kondisi LP Kerobokan Bali yang tergenang saat banjir cukup menjadi bukti bagi insan media massa Inggris mengolok-olok buruknya penjara di Indonesia. (Dailymail.co.uk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya