SOLOPOS.COM - Ulah brutal suporter sepak bola Solo di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Penyidik Polresta Solo menetapkan tiga tersangka baru kasus kerusuhan suporter kala Persis Solo menjamu Martapura FC di Stadion Manahan Solo, Rabu (22/10/2014) lalu.

Para tersangka dari kalangan suporter itu diduga kuat turut melempar batu dan memukul wasit.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Mereka adalah B, 21, dan BA, 17, keduanya warga Banjarsari. Satu tersangka lainnya, ZA, 22, warga Serengan. Dengan demikian berarti penyidik sudah menetapkan tujuh tersangka.

Sebelumnya penyidik menetapkan empat remaja asal Sukoharjo, Ant, F, N, dan Amp, sebagai tersangka.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputro, saat ditemui di kantornya, Jumat (31/10/2014), menginformasikan penetapan status tersangka terhadap tiga pemuda itu dilaksanakan Kamis (30/10/2014) sore.

Mereka sebelumnya diperiksa bersama lima saksi lainnya. Kepada penyidik ketiganya mengaku ketika kerusuhan terjadi mereka ikut melempar menggunakan batu dan memukul wasit.

“Barang bukti yang kami sita dari tangan mereka berupa baju yang mereka kenakan saat kerusuhan terjadi. Batu dan lainnya masih kami cari,” papar Guntur mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.

Dia menjelaskan, ketiga tersangka dikenai Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap barang dan atau orang secara bersama-sama. Kendati demikian mereka tidak ditahan tetapi dikenai wajib lapor sepekan dua kali, Senin dan Kamis.

Menurut Guntur, para tersangka sudah dijamin keluarga masing-masing akan kooperatif menjalani proses hukum. Hal tersebut sama dengan yang diterapkan kepada empat tersangka sebelumnya.

Ditanya apakah ketiga tersangka baru tersebut terkait langsung dengan peristiwa tewasnya anggota Pasoepati asal Boyolali, Joko Riyanto, 39, Guntur mengatakan pihaknya masih mendalami keterangan mereka.

“Keterangan-keterangan para tersangka akan kami cari korelasinya dengan peristiwa tewasnya suporter. Sementara mereka hanya mengaku saat itu di dalam dan di luar stadion. Apakah mereka kala itu di dekat korban atau tidak, masih kami dalami,” kata Guntur.

Sebelumnya, Juru Bicara DPP Pasoepati, Amir Tohari, berharap polisi segera mengungkap pelaku utama yang menewaskan Joko Riyanto. Menurut dia, hal itu bertujuan agar tidak ada prasangka liar dan saling tuduh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya