SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cilacap–Kerusakan jalan nasional pada jalur selatan Jawa Tengah semakin parah, khususnya ruas Wangon hingga Dayeuhluhur di perbatasan Jateng dan Jawa Barat.

Dari pantauan di sepanjang jalur tersebut, Minggu (14/2), banyak ditemukan lubang dengan lebar lebih dari 30 centimeter dan kedalaman hingga 10 cm.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Kendati sejumlah lubang di ruas Wangon (Kabupaten Banyumas) hingga Karangpucung (Kabupaten Cilacap) telah ditambal, beberapa di antaranya telah mengalami kerusakan kembali atau ambles akibat tidak mampu menahan beban kendaraan.

Selain itu, pada ruas tersebut semakin banyak ditemukan retakan maupun titik jalan yang ambles akibat kondisi tanah yang labil di saat musim hujan.

Sementara itu, pada ruas Karangpucung hingga Cimanggu yang telah dilapis ulang dan diperlebar pada 2009 silam, semakin banyak ditemukan kerusakan.

Sebelumnya, kerusakan pada ruas tersebut hanya ditemukan pada tiga titik, yakni Jalan Raya Ciporos, Jalan Raya Genteng (depan SD Negeri Bantarpanjang), dan sebelah timur SPBU Cimanggu (Ayam Jaya).

Kini kerusakan tersebut bertambah sedikitnya dua titik baru, yakni depan Pasar Genteng serta batas Desa Genteng dan Desa Bantarpanjang.

Bahkan kerusakan jalan di sebelah timur SPBU Cimanggu (Ayam Jaya), kini semakin parah dan lebar.

Seorang warga Cimanggu, Yadi (35) mengatakan, kondisi jalan di sebelah timur SPBU Cimanggu ini seperti sebelum dilakukan peningkatan dan pelebaran.

“Padahal ruas jalan yang rusak akibat sering terendam banjir ini telah ditinggikan, tetapi kini telah banyak yang ambles sehingga membentuk kubangan air di saat hujan. Kondisi ini tak jauh beda dengan kondisi sebelum dilakukan perbaikan,” katanya.

Selain titik-titik tersebut, kerusakan jalan juga dapat ditemukan pada ruas Cukangleleus hingga Desa Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur.

Secara terpisah, Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Cilacap, Priyono mengakui adanya kerusakan pada ruas jalan nasional yang ditinggikan, diperlebar, dan dilapis ulang pada 2009 tersebut.

“Kerusakan tersebut mungkin karena pihak pelaksana proyek mengejar waktu agar jalan dapat dilalui untuk arus mudik,” katanya.

Menurut dia, perbaikan pada ruas jalan tersebut masih tanggung jawab pelaksana proyek dan saat ini mulai dikerjakan.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya