SOLOPOS.COM - Dian Pelangi (Instagram.com)

Kerudung halal dari merek Zoya menuai pro dan kontra.

Solopos.com, JAKARTA — Desainer busana muslim kondang, Dian Pelangi, memberi tanggapannya soal fenomena kerudung bersertifikat halal, yang diberikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada brand busana muslim Zoya, milik PT Shafco.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Sebagai desainer yang karya-karya busana muslimnya telah diakui dunia, Dian Pelangi mengaku tak tahu apa yang membedakan kerudung berlabel halal dengan kerudung yang lain. Ia bahkan berujar baru mengetahui polemik kerudung halal yang menghebohkan publik dunia maya (netizen).

Dian merasa perlu mempelajari lebih lanjut mengenai jilbab halal yang disebut melalui proses pencucian menggunakan bahan alami (tumbuhan), bukan yang mengandung gelatin babi. Menurut brand ambassador Wardah Cosmetics itu, kehadiran kerudung bersertifikat halal ini bisa menimbulkan pro dan kontra.

“Aku sering ke luar negeri, kalau tas atau sepatu sering nemuin yang dari kulit babi misalnya, banyak yang berpendapat bahwa itu najis maka sebaiknya dijauhi. Tapi kalau kerudung? Mungkin akan jadi pro dan kontra,” ujarnya saat diwawancarai Wolipop di Kedai Kopi Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2016).

Dian meyakini, kehadiran kerudung halal ini tidak lantas membuat apa yang selama ini ia kenakan sebagai sesuatu yang tak sesuai syariat agama. Dari pemikiran demikian, Dian mengaku tidak terlalu khawatir, meskipun kerudung yang dipakainya tak memiliki sertifikat halal dari MUI.

Dian menuturkan, kerudung berbeda dengan makanan dan kosmetik yang bisa terserap ke dalam tubuh atau kulit, yang memang sangat perlu dipastikan kehalalannya.

“Kalau kosmetik, produk kecantikan, itu kan terserap ke dalam kulit makanya kita perlu memastikan bahwa produk yang dipakai aman dan halal. Kalau halal sudah pasti aman dong. Begitu juga dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh,” ujar Dian.

Bagi Dian, desainer berdarah Palembang tersebut, hal terpenting dalam berjilbab adalah niat dan bagaimana wanita muslim mengaplikasikannya. Jangan hanya karena khawatir kerudung yang dimiliki tidak bersertifikat halal, para wanita muslim jadi takut menggunakan jilbab.

Dian berpandangan, kehalalan kerudung, lebih dari segi bagaimana si pemakai jilbab berupaya maksimal untuk mengenakan penutup aurat itu sesuai syariat Islam.

“Belum terlalu harus juga [bersertifikat halal]. Justru menurutku halal di sini harusnya dari segi cara mengenakannya sesuai dengan syariat Islam,” tambah pemilik nama lengkap Dian Wahyu Utami itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya